Rocky Gerung pun setuju dengan pernyataan Gatot Nurmantyo yang menyebut pemimpin seharusnya memiliki etika politik.
“Saya kira benar yang saya dengar dari Pak Gatot Nurmantyo, dia menganggap bahwa paling tidak ada yang etis dong. Jadi Pak Gatot mengerti tentang etika politik dan pemimpin itu pertama-tama harus mengerti etika politik,” terangnya.
Meski Gatot Nurmantyo adalah tokoh yang juga lagi diincar oleh Istana, kata Rocky, tetapi dia mampu membaca bangsa ini yang sedang kekurangan etika dalam berpolitik. Terutama pada kasus Moeldoko.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa KAMI yang dipimpin Gatot Nurmantyo terbukti jelas sedang berupaya untuk mengembalikan moral publik dan etika publik.
Selain itu dia juga menyoroti kesamaan pangkat serta pendidikan yang dimiliki Gatot Nurmantyo dan Moeldoko. Namun sayangnya etika keprajuritan Moeldoko hilang ketika masuk Istana.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Partai Demokrat Terancam Tak Ikut Pemilu 2024 Usai Terpecah Jadi 2 Kubu
“Padahal sama-sama mantan TNI, mantan Panglima, dididik dalam etika keprajuritan yang punya integritas. Tapi mengapa yang masuk Istana itu etika keprajuritannya tiba-tiba lenyap, sementara Gatot yang justru sedang diincar oleh Istana gak mau menyerah soal etika keprajuritan,” ujar Rocky Gerung.***