"Yang jelas kita punya musuh bersama hari ini, aktor eksternal, yaitu KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan segelintir kader. Banyak juga dari mereka yang sudah dipecat secara tidak hormat," kata AHY dalam keterangannya.
Penetapan Moeldoko sebagai musuh bersama ini dipicu oleh tindakan Kepala Staf Presiden (KSP) yang masih aktif menjabat di kabinet Jokowi itu yang mencoba mengambil alih Partai Demokrat.
Baca Juga: Hari Ini, AHY Bersama 34 Ketua DPD Laporkan Semua Peserta KLB Demokrat ke Kemenkumham dan KPU
Diberitakan sebelumnya, Moeldoko bersama dengan sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat telah menyelenggarakan KLB di Deli Serdang pada 5 Maret 2021 lalu.
Hasil dari KLB ini menetapkan pejabat aktif pemerintah itu sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan posisi AHY.
Merasa tidak terima dengan KLB yang disebut-sebut ilegal dan bodong itu, AHY lantas menggelar konferensi pers di hari yang sama. Ia menegaskan bahwa KLB yang digelar di Deli Serdang tidak sah.
Menurutnya, KLB tersebut tidak memenuhi syarat yang tercantum dalam AD/ART Partai Demokrat.
“Setidaknya untuk bisa diselenggarakan KLB berdasarkan AD/ART Demokrat adalah disetujui, didukung, dihadiri 2/3 dari jumlah DPD, dan 1/2 dari jumlah DPC. Dan harus sepersetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai. Ketiga pasal atau klausul tersebut tidak dipenuhi oleh para peserta KLB ilegal tersebut,” tutur AHY dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal Youtube Agus Yudhoyono.***