Sebut Kelompok KLB Demokrat Sales Penjual Partai, Abdullah Rasyid: Akhirnya Dibeli Seorang Kacang Lupa Kulit

- 8 Maret 2021, 11:36 WIB
Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid.
Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid. /Twitter @abdullah_rasy

PR DEPOK – Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid mengatakan bahwa kelompok Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat adalah penjual partai.

Pernyataan tersebut diungkapkan lantaran orang-orang yang terlibat dalam KLB ternyata sempat menawarkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Akhirnya, upaya dan usaha kelompok tersebut dalam menjual Partai Demokrat berhasil juga.

Baca Juga: Kelompok KLB Daftar ke Kemenkumham Hari Ini, Ferdinand: Demokrat Harus Percaya Diri, Jika Ilegal Pasti Ditolak

Abdullah Rasyid menyebut pembelinya adalah seorang kacang yang lupa kulit.

Ternyata para GPK-PD sudah keliling sebagai sales berusaha menjual partai demokrat. Yang membeli akhirnya seorang kacang yang lupa dengan kulitnya,” kata Abdullah Rasyid seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @abdullah_rasy pada Senin, 8 Maret 2021.

Sebagai informasi, Gatot Nurmantyo baru-baru ini mengaku pernah diajak oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat melalui gerakan KLB.

Baca Juga: Moeldoko Ditetapkan Jadi Musuh Bersama, Ossy Dermawan: Sudah Teridentifikasi, Akan Kami Lawan dengan...

Namun dengan tegas Gatot Nurmantyo menolaknya, mengingat ayah AHY yakni Susilo Bambang Yudhyono (SBY) memiliki jasa yang besar untuk dirinya saat masih aktif di TNI.

Informasi tersebt disampaikan Gatot Nurmantyo melalui kanal YouTube Bang Arif pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Gatot Nurmantyo menceritakan banyak sejumlah pihak yang bertanya dan datang kepadanya untuk membicarakan soal Partai Demokrat.

Baca Juga: SBY Akui Tak Pernah Ganggu Partai Lain Selama Jadi Presiden, Muannas Alaidid: PKB Pecah di Zaman Siapa, Pak?

"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi...'. Ya saya bilang 'Siapa sih yang enggak mau. Partai dengan 8% kalau enggak salah kan, besar, kan dia mengangkat Presiden, segala macam kaya gitu'. Ada juga yang datang sama saya," kata dia.

Dia pun mendengarkan sejumlah visi yang akan dijalankan oleh orang-orang yang merencanakan kudeta tersebut.

"Datang, wah menarik juga saya bilang. Gimana prosesnya? ‘Begini pak, nanti kita bikin KLB’. KLB terus gimana? ‘Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan, Bapak nanti pasti deh begini, begini’. Oh begitu ya, saya bilang begitu," ujarnya.

Baca Juga: AHY Pimpin DPP dan 34 DPD Datangi Kemenkumham dan KPU Laporkan KLB Partai Demokrat Deli Serdang

Namun Gatot Nurmantyo tidak tertarik dengan rencana tersebut.

Dia kemudian menyebutkan jasa ayah AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.

Jasa itulah yang membuat Gatot Nurmantyo tidak menerima tawaran orang-orang tersebut untuk kudeta Partai Demokrat.

Baca Juga: Moeldoko Dituding Bagi-bagi Uang ke Peserta Bayaran di Deli Serdang, Yan Harahap: Namanya Juga KLB Abal-abal

Menurutnya, dia telah dibesarkan oleh tokoh-tokoh yang berjasa dalam hidupnya. Oleh karena itu tidak mungkin jika Gatot “mengkhianati” anak dari orang yang telah membesarkan namanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x