PR DEPOK – Belakangan ini Partai Demokrat sedang menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat luas.
Pasalnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) menuai kontroversi.
KLB Partai Demokrat tersebut menetapkan Kepala Kantor Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Baca Juga: Cara Daftar BLT Ibu Rumah Tangga untuk Dapat Bantuan Rp2,4 Juta dari Kemensos
Tak hanya soal status dari para peserta KLB Demokrat yang diungkap oleh kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tetapi juga sosok donatur di balik gelaran itu.
Belakangan ini, nama mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang sempat tersandung kasus korupsi Muhammad Nazaruddin disebut-sebut ikut mendanai KLB Demokrat tersebut.
Hal itu setelah adanya pengakuan dari salah satu peserta KLB Demokrat yaitu Wakil Ketua DPC Kotamobagu, Sulawesi Utara, Gerald Peter.
Gerald membeberkan bahwa dirinya sempat diiming-imingi uang sebesar Rp100 juta untuk ikut KLB Demokrat.
Baca Juga: BPUM UMKM Cair Maret 2021, Cek Nama Anda di eform.bri.co.id/bpum, Berikut Langkah-langkahnya
Dari sejumlah uang Rp100 juta tersebut, sebanyak Rp25 juta disebut akan dibayarkan langsung di acara KLB Demokrat dan selesai KLB akan mendapatkan sisanya yakni Rp75 juta.
Akan tetapi, Gerald justru tidak mendapatkan uang sebesar Rp100 juta sesuai dengan yang dijanjikan. Kala itu, Gerald mengaku hanya mendapatkan uang sebesar Rp5 juta, dan bukan Rp100 juta seperti yang dijanjikan.
Kini, kabar terbaru datang dari politisi Partai Demokrat lainnya, yakni Benny K. Harman mengungkapkan situasi kader Partai Demokrat di tingkat Kabupaten dan Kota.
Melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID dan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Benny Harman menyebut bahwa para kadernya tersebut tengah merasa resah.
“Para pengurus Demokrat tingkat Kabupaten dan Kota kini resah,” ucap Benny K. Harman pada Selasa, 9 Maret 2021.
Menurutnya, para kader tersebut mendapat ancaman dari sejumlah intel kepolisian agar menyerahkan nama-nama pengurus inti partai.
“Mereka diancam intel2 Polres untuk menyerahkan nama2 pengurus inti partai,” ujar dia menambahkan.
Tak hanya itu, lanjut Benny Harman, mereka juga dibujuk untuk mendukung susunan pengurus partai hasil KLB jika ingin aman.
“Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk utk pro Pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah? Rakyat Monitor!” ujar Benny K. Harman.
Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini resah. Mereka diancam intel2 Polres untuk menyerahkan nama2 pengurus inti partai. Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk utk pro Pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah.? Rakyat Monitor!— Benny K Harman (@BennyHarmanID) March 9, 2021
***