"Memang sudah ada laporan EUL dari WHO, tetapi karena ada masalah laporan yang ada di Eropa (pembekuan darah) dan di beberapa negara, sehingga BPOM dan ITAGI sudah menentukan rapat terkait dengan efek samping AstraZeneca," ucapnya menjelaskan.
Sambil menunggu kajian, Maxi menyatakan bahwa vaksin yang berasal dari perusahaan Inggris tersebut tidak akan didistribusikan terlebih dahulu untuk program vaksin.
"Sehingga kami masih menunggu hasil kajian data dari BPOM dan ITAGI. Jadi sementara kami belum bisa distribusikan. Menunggu hasil dulu kajian dari BPOM dan ITAGI," ujar Maxi.***