PR DEPOK - Aktivis gerakan koperasi dan pemberdayaan ekonomi rakyat, Ferry Koto mengungkapkan keadaan politik dalam negeri di tengah wacana jabatan presiden tiga periode.
Ferry Koto menuturkan bahwa politik dalam negeri saat ini masih menggunakan cara 'menginjak' pihak lain, agar pihak tertentu dapat naik lebih tinggi.
Ia mengatakan hal tersebut melalui akun Twitter pribadinya @ferrykoto, Senin, 15 Maret 2021.
"Inilah kelas politisi RI, berpolitiknya masih dg cara, "menginjak" untuk dapat naik lbh tinggi. Menjatuhkan untuk dpt terangkat," ujar Ferry Koto, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 16 Maret 2021.
Hal itu diungkap oleh Ferry Koto setelah sebelumnya sempat mengulas kembali wacana jabatan Presiden tiga periode yang juga terjadi di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dulu, tahun 2010, elit Partai Demokrat sendiri sebagai partai penguasa yang angkat wacana Presiden SBY dapat jabat 3 periode dgn amandemen UUD45. Ributnya minta ampun," kata Ferry Koto.
Baca Juga: Menhub Budi Pastikan Pemerintah Tak Larang Masyarakat untuk Mudik di Lebaran Tahun 2021, Tapi...
Ferry mengatakan bahwa saat itu SBY melalui Staf Khususnya yakni Denny Idrayana sudah menyatakan dengan tegas menolak wacana tersebut.