"Kalau sebuah demokrasi sudah menjadi otoritarianisme, maka dia ibaratnya raganya utuh, tapi kepalanya sudah tidak ada," ujarnya melanjutkan.
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengkhawatirkan soal hubungan Jakarta dengan Beijing yang menurutnya sudah terlalu dekat.
"Sekarang ini, dalam era yang luar biasa ini, itu China sudah menjadi world hegemony, jadi hegemon yang besar sekali. Ekonominya sudah neck and neck, military capability-nya juga neck and neck (setara atau seri)," kata Amien Rais.
Menurutnya, negeri tirai bambu itu menginginkan politik yang lebensraum, yakni ingin terus memperluas ruangan hidupnya.
Indonesia, katanya, dianggap sebaga negara yang paling cocok untuk China memperluas ruangan hidupnya tersebut.
"Ke mana lagi? yang paling cocok ya Indonesia ini. Negaranya besar, sudah ada 6 sampai 7 persen teman-teman Tionghoa yang akan menjadi agen yang sangat bagus. Tapi tidak semua begitu, kita masih melihat teman-teman Tionghoa yang mungkin saya kalah patriotisme-nya," katanya.
Dengan melihat semua ini, pria berusia 76 tahun tersebut menilai bahwa arah rezim saat ini sudah sangat jelas.
Baca Juga: Hadiri Prosesi Siraman Aurel Hermansyah, Yuni Shara: Saya Seneng Liat Loly Pake Konde Jawa