"Luar biasa nafsu impor beras 1 juta ton ini, benar2 mau menghancurkan petani n sektor pertanian," ujar Fadli Zon menambahkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan bahwa kebijakan impor beras tersebut dilakukan sebagai pemenuhan stok di Bulog untuk berjaga-jaga.
Langkah itu diambil karena Mendag menilai daya serap gabah oleh Bulog pada Maret begitu rendah, di mana faktor musim hujan berdampak pada basahnya gabah. Hal itulah yang membuat Bulog hanya bisa menyerap 85 ribu ton gabah.
Baca Juga: Ciri-ciri Lolos Kartu Prakerja Gelombang 15, Dapat Dicek dengan Cara Berikut
"Jadi hitungan saya stok akhir Bulog yang 800 ribu, dikurangi stok impor 300 ribu ton. Berarti stok itu tidak mencapai 500 ribu ton, ini yang paling rendah dalam sejarah Bulog," kata Muhammad Lutfi.
Meski demikian, Muhammad Lutfi menegaskan bahwa impor beras tersebut tidak akan dilakukan apabila pengadaan Bulog di masa panen berjalan dengan baik.***