PR DEPOK – Aktivis sosial, Geisz Chalifah baru-baru ini mengeluarkan pendapat yang diduga menyindir pihak tertentu.
Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei pilihan anak muda terhadap calon presiden pilihannya di 2024 mendatang.
Dari hasil survei, nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi pilihan terbanyak di antara 17 nama lainnya.
Baca Juga: Ciri-ciri Lolos Kartu Prakerja Gelombang 15, Dapat Dicek dengan Cara Berikut
“Di antara 17 nama, yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Geisz Chalifah pun diduga menyinggung pihak-pihak tertentu yang dinilai panik atas munculnya hasil survei tersebut.
Dirinya pun lantas menyarankan pihak-pihak tersebut untuk bersikap biasa saja dan tak perlu panik.
“Udah gue bilang biasa-biasa saja ga usah panik, paling juga biru-biru dikit,” kata Geisz Chalifah sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @GeiszChalifah pada Selasa, 23 Maret 2021.
Tak cukup sampai situ, Geisz Chalifah mengatakan bahwa ‘pemilik dana’ memang memiliki sikap tertentu terhadap para ‘budaknya’.
“Pemilik dana mmg suka begitu pada budak2nya,” ucapnya menjelaskan.
Maka dari itu, Geisz Chalifah menganjurkan pihak-pihak tersebut untuk menerima nasib karena menurutnya, mekanisme kerja seorang budak memang seperti itu.
“Terima nasib saja namanya juga kerja jadi budak,” ujar Geisz Chalifah mengakhiri cuitan.
Baca Juga: Ali Ngabalin Sebut Amien Rais Ahli Nujum Usai Ramal Air Laut Naik: Halusinasi Mulu, Mulai Pikun Kali
Diketahui, berdasarkan hasil survei itu, Anies mendapatkan pilihan sebesar 15,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo sebesar 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen.
Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen.
Lalu di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mendapatkan pilihan sebesar 4,1 persen
Survei nasional suara anak muda ini pada tanggal 4 sampai 10 Maret 2021 lalu dengan menggunakan responden anak muda berusia 17 hingga 21 tahun berjumlah 1.200 responden. Survei ini menggunakan kontak telepon.
Dalam survei itu, pertanyaan yang diajukan adalah, “Jika pemilihan Presiden diadakan sekarang, siapakah yang akan dipilih sebagai presiden di antara 17 nama yang disebutkan”.***