Berharap MUI Tak Hanya Kutuk Pelaku Bom Bunuh Diri, Ferdinand: Kutuk Juga Guru yang Ajari Itu Jalan ke Surga

- 28 Maret 2021, 14:20 WIB
Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean. /Instagram.com/@ferdinand_hutahaean

PR DEPOK – Insiden ledakan bom yang terjadi di depan gerbang Gereja Katedral, Kota Makassar, menuai kutukan keras dari berbagai pihak, salah satunya Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Namun, tampaknya mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memiliki harapan lebih pada MUI dalam menyikapi persoalan ini.

Ferdinand mengatakan bahwa dirinya berharap MUI tidak hanya mengutuk pelakunya saja, tetapi juga harus mengutuk pimpinan kelompok itu karena telah mengajari ajaran sesat.

Baca Juga: Akhirnya Muncul Usai Lama 'Menghilang', Moeldoko Tiba-tiba Mengaku Khilaf: Jangan Bawa-bawa Presiden

Selain itu dia juga berharap MUI menjadi garda terdepan dalam menghentikan penyebaran radikalisme yang merupakan proses awal menjadi terorisme.

Pendapat tersebut disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Minggu, 28 Maret 2021.

Sy berharap bahwa MUI tdk hanya mengutuk pelaku sj, tapi mengutuk guru2 dan pimpinan2nya yg mengajari bahwa membunuh yg berbeda itu jalan menuju surga. Sy jg berharap MUI jd garda terdepan menghentikan radikalisme dan intoleransi yg jd bibit terorisme,” ujar Ferdinand.

Baca Juga: Sinopsis American Renegades, Aksi Navy SEAL Mencari Ribuan Emas Batangan Nazi di Danau Serbia

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras tindakan pelaku peledakan di depan Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, yang terjadi Minggu pagi.

"MUI mengutuk keras peristiwa (ledakan) pagi ini yang telah membuat ketakutan di tengah-tengah masyarakat dan telah membuat jatuhnya korban jiwa," kata Wakil Ketua Umum MUI K.H. Anwar Abbas seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Dia menilai bahwa tindakan pelaku tidak bisa diberi toleransi karena sangat tidak manusiawi dan bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama manapun.

Baca Juga: Kemkominfo dan Wali Kota Makassar Imbau Masyarakat untuk Tidak Sebarluaskan Konten Ledakan Bom di Sosial Media

Kemudian Anwar mengatakan pihaknya pun telah mendesak Polri agar bertindak cepat untuk menangkap pelaku peledakan tersebut.

"MUI meminta pihak aparat untuk mencari dan menangkap pelaku serta membongkar motif dari tindakan yang tidak terpuji ini," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan laporan awal pelaku ledakan bom bunuh diri tersebut berjumlah dua orang.

Argo menjelaskan awalnya pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini berniat memasuki pelataran pintu gerbang Gereja Katedral yang kebetulan telah selesai melaksanakan ibadah misa.

Baca Juga: Tindaklanjuti Larangan Mudik Lebaran 2021, Korlantas Polri Siapkan Skema Penyekatan dan Operasi Yustisi

Pada saat itu, lanjutnya, jemaat gereja sudah keluar dari gereja dengan jumlah yang tidak banyak sesuai protokol kesehatan hanya terisi separuh dari kapasitas gereja.

"Dari dua orang itu dicegah oleh security, dan terjadi ledakan itu," terangnya.

Tangkapan layar cuitan Ferdinand Hutahaean./Twitter/@FerdinandHaean3
Tangkapan layar cuitan Ferdinand Hutahaean./Twitter/@FerdinandHaean3

Menurut Argo, dari informasi di lapangan bahwa di lokasi ledakan ditemukan kendaraan sudah hancur dan beberapa potongan tubuh diduga pelaku.

Laporan awal sebanyak 14 korban luka-luka akibat ledakan tersebut telah dilarikan ke tiga rumah sakit di Makassar.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah