Network
PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid memberikan tanggapannya terkait wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.
Pasalnya, wacana perpanjangan masa jabatan Presiden tersebut belakangan ini ramai diperbincangkan masyarakat luas.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sudah menegaskan bahwa dirinya menolak wacana tersebut.
Sebagai Presiden yang dipilih berdasarkan konstitusi, kata dia, maka sudah seharusnya mengikuti aturan masa jabatan Presiden menurut konstitusi yakni dua periode.
“Sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat berdasarkan konstitusi, maka sikap saya terhadap konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden paling lama dua periode, tidak berubah,” kata Jokowi melalui akun Twitter resminya @jokowi.
Jokowi kembali menekankan bahwa dirinya tidak berniat dan berminat menjadi seorang Presiden dalam kurun tiga periode.
Baca Juga: Kilang di Indramayu Terbakar dengan Kerugian 400 Ribu Barel BBM, Pertamina Lakukan Normal Shutdown
“Saya sama sekali tidak ada niat, juga tidak berminat, menjadi presiden tiga periode,” ujar dia.
Meski begitu, Hidayat Nur Wahid mengomentari hasil survei yang dirilis oleh Charta Politica terkait wacana masa perpanjangan masa jabatan Presiden.
“Hanya 13,9% responden surveynya Charta Politica yg setuju wacana Presiden 3 periode, tapi yang menolaknya malah mayoritas mutlak; 61,3%,” kata Hidayat Nur Wahid pada Minggu, 28 Maret 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @hnurwahid.
Menurutnya, wacana perpanjangan masa jabatan Presiden itu sudah tidak ‘laku’ di tengah masyarakat.
“Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden itu sudah nggak laku,” ucap Wakil Ketua MPR RI itu.
Karena, lanjut dia, PDIP dan partai pendukung pemerintah serta PKS dan Partai Demokrat sudah jelas menolak wacana tersebut.
“Karena PDIP&Partai2 pendukung pemerintah menolaknya, dan PKS&PD juga menolak,” ujar Wakil Ketua Majelis Syura PKS itu.
