Bantah Tudingan Pertarungan Ideologi di Tubuh Demokrat, AHY: Beranikah Moeldoko Akui Tertipu Makelar Politik?

- 30 Maret 2021, 09:25 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. /YouTube Agus Harimurti Yudhoyono

PR DEPOK - Partai Demokrat menyebut KSP Moeldoko telah ditipu makelar politik dalam KLB yang digelar di Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).

Pernyataan ini didasari lantaran orang-orang yang menghadiri KLB dinilai telah melawan hukum.

"Pertanyaannya, beranikah Moeldoko mengakui pernah atau tertipu oleh para makelar politik," kata Ketum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhonono (AHY) dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Akui Tak Punya Ambisi Jabatan, Marzuki Alie: Apa yang Dilakukan, Bukan untuk Kami, Tapi untuk Generasi Muda
 
Sikap melawan hukum yang dimaksud adalah tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat yang telah disahkan oleh Kemenkumham pada tahun 2020.

Dengan demikian, jabatan ketum yang disandang dari hasil KLB di Deli Serdang tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat.
 
Terlebih, Moeldoko dinilai tidak bisa memberikan pernyataan yang bisa membenarkan KLB itu digelar.

Baca Juga: Dukung Uskup Agung Soal Insiden di Gereja Katedral, JK: Bom Bunuh Diri Terjadi karena Jual Murah Surga

Di sisi lain, pernyataan Moeldoko yang menyebut Partai Demokrat mengalami pertentangan ideologi dinilai salah.

AHY kemudian mempertanyakan ideologi yang dianut Moeldoko lantaran mengindikasikan sikap yang memecah belah bangsa.

"Apalagi etika keperwiraan dan keprajuritan," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan 6 Zodiak Selasa, 30 Maret 2021: Leo Tiba-tiba Dapat Uang dan Virgo yang Rindu Berpetualang

Menurut AHY, Partai Demokrat dan masyarakat juga mempertanyakan kapasitas Moeldoko sebagai pejabat negara yang mengambil keputusan secara sembarangan dan emosional.

Meski demikian, AHY mengaku pintu maaf tetap terbuka bagi Moeldoko, meski para kader dan simpatisan Partai Demokrat dsangat marah dan kecewa atas insiden pengambilalihan paksa partai. 
 
Sebelumnya, Moeldoko menyabut adanya pertarungan ideologi dalam perpolitikan nasional menjelang Pemilu 2024 yang sangat mengancam cita-cita Indonesia Emas pada 2025.

Baca Juga: JK Duga Akan Ada Teror Nasional, Ferdinand Hutahaean: Kenapa Bisa Lebih Tau dari Polisi? Saya Merasa Terteror
 
“Kekisruhan sudah terjadi, arah demokasi sudah bergeser di dalam tubuh (Partai) Demokrat. Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya dikutip dari rekaman video yang ia bagikan melalui akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko pada Minggu, 28 Maret 2021.
 
Moeldoko melihat pertarungan ideologi itu terjadi di Partai Demokrat, sehingga dia ingin menyelamatkan partai tersebut dengan alasan menyelamatkan bangsa.
 
“Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan sekadar menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan memimpin Partai Demokrat setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan,” tuturnya.

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah