Tanggapi Serangan Teror di Mabes Polri, Muhammadiyah: Tamparan Keras bagi Kepolisian

- 1 April 2021, 13:02 WIB
Personel kepolisian dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, di Jakarta, Rabu 31 Maret 2021.
Personel kepolisian dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, di Jakarta, Rabu 31 Maret 2021. /M Adimaja/ANTARA

PR DEPOK - Mengenai serangan teroris di Mabes Polri pada Rabu 31 Maret 2021 sore, Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan tanggapan yang disampaikan langsung oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

Ia menilai bahwa serangan teror yang terjadi di Mabes Polri merupakan tamparan keras terutama bagi kepolisian.

"Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan khususnya kepolisian karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional," ujar Abdul Mu'ti dalam keterangannya pada Kamis 1 April 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Soroti 2 Surat Wasiat Terduga Teroris, Roy Suryo: Meski Cara Penulisan Dibedakan, Tapi Gaya Bahasanya Mirip

Ia berpendapat bahwa kepolisian harus melindungi diri sendiri, tidak hanya melindungi masyarakat dari ancaman teroris.

Dengan demikian, ia mendorong agar institusi kepolisian harus lebih mempertebal pengamanan dan pengawasan dalam memberantas terorisme di Indonesia.

"Karena memang polisi merupakan aparatur keamanan yang berada di barisan terdepan dalam penanggulangan terorisme, mereka juga harus kemudian tidak hanya melindungi dan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat tapi melindungi dirinya sendiri," katanya.

Baca Juga: Del Piero Kritik Aksi Ronaldo Banting Ban Kapten karena Golnya Tidak Disahkan Wasit: Reaksi Berlebihan!

Tak hanya itu, Abdul juga berpendapat bahwa serangan teroris di Mabes Polri menyiratkan pesan bahwa ancaman terorisme di Tanah Air masih menjadi momok yang menakutkan.

Abdul menyebutkan bahwa serangan teroris di Mabes Polri tidak boleh dianggap sederhana. Oleh karena itu ia meminta segala polemik yang berkembang terkait aksi teroris di Mabes Polri segera disudahi.

Atas penyerangan teroris di Mabes Polri, ia berpendapat bahwa kejadian ini harus menjadi media persatuan seluruh pihak dalam memberantas segala ancaman teroris.

Baca Juga: Tangkap 2 Terduga Teroris di Tulungagung dan Nganjuk Jatim, Densus 88 Amankan Buku Fiqih Jihad dan Senjata

"Ini menjadi perhatian kita semua, sekarang tidak ada lagi alasan kita untuk saling menyalahkan. Sekarang saatnya kita semua saling bekerja sama bagaimana agar ancaman terorisme ini segera dapat teratasi dan Indonesia dalam keadaan yang aman," katanya.

Sebelumnya, terduga teroris yang mengenakan pakaian serba hitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB.

Terduga teroris tersebut sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri dan sempat melayangkan tembakan sebanyak 6 kali.

Baca Juga: Mengenal April Fools atau April Mop, Sejarah hingga Kisah di Balik Perayaannya

Tidak menunggu lama, karena mengancam keselamatan, terduga teroris berjenis kelamin perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas kepolisian.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x