PR DEPOK - Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas baru-baru ini memberikan tanggapannya terkait aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral, Kota Makassar beberapa waktu lalu.
Berbeda dengan kebanyakan orang yang tak mau mengaitkan aksi tersebut dengan agama pelaku, Taufik justru menyatakan bahwa teroris yang melakukan bom bunuh diri itu merupakan seorang muslim.
Hal itu disampaikan Taufik Damas melalui akun Twitter pribadinya @TaufikDamas pada Jumat, 2 April 2021.
"Teroris di depan Gereja Katedral Makassar adalah muslim," kata Taufik Damas seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 3 April 2021.
Bahkan, Taufik Damas pun menuturkan bahwa teroris yang menyerang Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021 lalu juga merupakan seorang muslimah.
Mengingat bahwa dalam video yang beredar, tampak pelaku menggunakan pakaian muslimah hingga cadar ketika menyerang polisi dengan senapan.
"Teroris di Mabes Polri adalah muslimah," ucapnya menambahkan.
Dalam pernyataannya itu, Taufik Damas meminta agar kedua fakta terkait agama kedua pelaku tersebut tidak disangkal.
"Jangan disangkal" ujar Taufik Damas mengatakan secara tegas.
Meski kedua teroris itu beragama Islam, akan tetapi dia menegaskan bahwa menuduh agama Islam itu sendiri sebagai sumber dari terorisme juga merupakan sikap yang gegabah.
Bahkan lebih dari gegabah, lanjut Taufik Damas, yaitu bungul atau bodoh lantaran bila tuduhan Islam adalah sumber terorisme itu benar, maka dunia seharusnya sudah hancur.
"Tapi, menuduh Islam sebagai sumber terorisme adalah gegabah, bahkan bungul. Karena, jika tuduhan itu benar, mungkin dunia sudah amburadul..," katanya menjelaskan.
Teroris di depan Gereja Katedral Makassar adalah muslim. Teroris di Mabes Polri adalah muslimah. Jangan disangkal. Tapi, menuduh Islam sebagai sumber terorisme adalah gegabah, bahkan bungul. Karena, jika tuduhan itu benar, mungkin dunia sudah amburadul...— Taufik Damas (@TaufikDamas) April 2, 2021
Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu terakhir serangan teroris terjadi di sejumlah tempat, yaitu di Gereja Katedral Kota Makassar dan di Mabes Polri.
Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral diketahui dilakukan oleh sepasang suami istri yang baru menikah selama enam bulan.
Berdasarkan penyelidikan, keduanya ternyata merupakan bagian dari jaringan terorisme bernama Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sedangkan, teroris yang menyerang Mabes Polri merupakan seorang wanita yang diduga terlibat dengan jaringan ISIS.
Kedua pelaku teror tersebut sama-sama meninggalkan surat wasiat yang kurang lebih isinya serupa, yakni menjelaskan soal misi mereka untuk "jihad".***