PR DEPOK – Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi tiba-tiba melontarkan pernyataan menohok terkait kasus korupsi yang terjadi.
Melalui akun Twitter miliknya, ia mempertanyakan sejumlah kasus korupsi besar yang beberapa waktu lalu mencuat.
Pertama, Hilmi Firdausi menyinggung kasus korupsi bantuan sosial (Bansos) yang menyeret nama mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.
Baca Juga: Respons Keputusan Pemerintah Pusat, Anies Baswedan Putuskan Perpanjang PPKM Skala Mikro DKI Jakarta
Apa kbr kasus korupsi dana Bansos ? Apakah wacana hukuman mati utk koruptor sdh msk pembahasan ? Apa kbr jg kasus ASABRI, JIWASRAYA, BPJS, KONDENSAT dll ? Jgn lupa jg Harun Masiku, lebaran sbtar lg tp masih aja hilang ga pulang2. Sprtinya semua tertutupi oleh berita terorisme. ????— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) April 4, 2021
“Apa kbr kasus korupsi dana Bansos?” kata Hilmi Firdausi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 5 April 2021.
Selanjutnya, ia pun mempertanyakan, apakah wacana hukuman mati bagi para koruptor sudah masuk dalam pembahasan pihak terkait.
“Apakah wacana hukuman mati utk koruptor sdh msk pembahasan?” tuturnya.
Tak cukup sampai di situ, Hilmi Firdausi juga menyinggung kasus korupsi Asabri, Jiwasraya, BPJS.
Ia juga menyoroti kasus korupsi penjualan kondensat oleh PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) beberapa waktu lalu.
“Apa kbr jg kasus ASABRI, JIWASRAYA, BPJS, KONDENSAT dll?” ucap Hilmi Firdausi.
Tidak hanya itu, ia sontak menyinggung nama politisi PDI Perjuangan, Harun Masiku.
Untuk diketahui, Harun Masiku diduga memberi suap ke mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
Tindakan itu ia lakukan agar dirinya bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR dari Dapil Sumatra Selatan I, tetapi meninggal dunia.
Ia diduga menyiapkan uang sekira Rp850 juta sebagai pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.
KPU telah menetapkan Riezky Aprilia, kader PDI Perjuangan lainnya sebagai pengganti Nazarudin.
“Jgn lupa jg Harun Masiku, lebaran sbtar lg tp masih aja hilang ga pulang2,” ujarnya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 5 April 2021, Andin Dirawat di Rumah Sakit Setelah Tenggelam di Danau
Ia pun menilai bahwa semua kasus korupsi tersebut tertutup oleh isu terorisme yang belum lama ini terjadi.
“Sprtinya semua tertutupi oleh berita terorisme,” kata Hilmi Firdausi lagi.
Sebagaimana diketahui, usai insiden ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu, aksi teror kembali terjadi di Markas Besar (Mabes) Polri.
Penyerangan Mabes Polri tersebut dilakukan oleh Zakiah Aini (ZA) yang disebut telah melepaskan enam tembakan yang mengarah ke petugas.***