Begitu pun infrastruktur rusak di wilayah tersebut yakni jalan, jembatan, dan Bendungan Kambaniru yang jebol akibat terjangan banjir.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sebanyak 22 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur mengalami dan terdampak bencana badai Siklon Tropis Seroja. Dari jumlah itu kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Kambera.
"Kondisi paling parah terjadi di Kecamatan Kambera. Banyak rumah penduduk rusak akibat terjangan angin kencang dan lahan pertanian tergenang air banjir," ujarnya.
Sementara itu, Khristofel mengungkapkan Bendungan Kambaniru jebol akibat terjangan banjir lantaran badai Siklon Tropis Seroja pada Minggu, 4 April 2021.
"Bencana alam Siklon Tropis Seroja berdampak luas di Sumba Timur yaitu mengakibatkan Bendungan Kambaniru jebol. Kondisi bendungan sudah tidak bisa lagi menampung air untuk kebutuhan irigasi karena kondisinya rusak berat," tuturnya.
Menurutnya, banjir menerjang bagian sayap dan bentangan Bendungan Kambaniru, sehingga patah menjadi bagian yang memicu luapan banjir. Kondisi ini mengenangi rumah penduduk di Kecamatan Kambera.
Selain itu, lanjut Khristofel, 1.440 hektare lahan persawahan di Kecamatan Kambera rusak, sehingga tidak bisa ditanami padi pada musim taman kedua 2021.
"Sudah dapat dipastikan para petani tidak bisa menanam padi pada musim tanam kedua karena sumber air untuk persawahan tidak ada setelah Bendungan Kambaniru jebol," ucapnya.***