Heran Said Aqil Lebih Rajin Bicara Soal Teroris Daripada Kereta Api, Mustofa: Kok Malah Jadi Komut KAI Ya?

- 8 April 2021, 14:57 WIB
Mustofa Nahrawardaya.
Mustofa Nahrawardaya. /Twitter @TofaTofa_id

Hal tersebut dia lontarkan ketika menanggapi insiden ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu, 28 Maret.

Said Aqil mengatakan bahwa bahaya laten yang dihadapi Indonesia saat ini bukan lagi paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI), melainkan terorisme dan radikalisme.

"Mohon maaf, saya berani mengatakan bukan PKI bahaya laten kita, tapi radikalisme dan terorisme yang selalu mengancam kita ini," ungkap Said Aqil seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, baru-baru ini Said Aqil juga bicara soal intoleran dalam beragama. Dia mengatakan bahwa sifat intoleran merupakan hal yang bertentangan dengan Islam.

Baca Juga: Heran Menkeu Mendadak Getol Promosi Ekonomi Islam, Rocky: Kayak Membujuk Domba agar Tak Takut Serigala

"Mengutuk segala bentuk kekerasan. Intoleransi saja itu bertentangan dengan Islam," ujar Said Aqil secara tegas.

Lebih lanjut, Said Aqil mengatakan bahwa umat Islam bahkan tidak dibolehkan memaksa umat lain untuk memeluk agama Islam.

"Hasyim AL Khazraj punya anak, ga mau masuk Islam. Marah ayahnya, mau dibunuh mengancam anaknya. Turun ayat La Iqra Fiddin, tidak boleh memaksa masuk Islam. Itu sejarah. Tidak boleh ada paksaan intimidasi," jelasnya.

Hal itu disampaikan pada Selasa lalu, saat dimintai pendapatnya mengenai rentetan aksi teror di Indonesia belakangan ini.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @TofaTofa_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x