PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Juru Bicara (Jubir) Wakil Presiden (Wapres) yakni Masduki Bidlowi, terkait hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) soal kepuasan publik terhadap Wapres Ma'aruf Amin.
Survei tersebut menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Ma'ruf Amin masih lebih rendah dibanding kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hasil survei itu, Masduki mengatakan bahwa suatu hal yang wajar terjadi jika kepuasan publik terhadap wapres lebih rendah ketimbang presiden.
Ia juga menyatakan, justru jika kepuasan publik terhadap wapres lebih tinggi dari pada presiden, maka akan menimbulkan pertanyaan dan menjadi polemik.
Masduki pun menyebut bahwa wajar saja bila wapres lebih rendah dari presiden, hal ini disebutnya seperti "ban serep", yang kadang-kadang dipakai dan kadang-kadang tidak dipakai.
Menanggapi pernyataan Jubir Wapres tersebut, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa semestinya Wapres Ma'ruf Amin dapat ambil peran dalam melawan radikalisme.
Ia pun menyebutkan, jika Wapres Ma'ruf Amin dapat melakukan hal itu, maka keberadaan Ma'ruf Amin di masyarakat akan lebih terasa atau lebih diakui sebagai Wapres RI.
"Mestinya pak Wapres bisa mengambil peran dalam perang melawan radikalisme. Andai itu dilakukan, maka keberadaan pak @Kiyai_MarufAmin akan lebih terasa ada sbg Wakil Presiden," ujar Ferdinand Hutahaean.
Menurut Ferdinand, baiknya Wapres Ma'ruf Amin mengambil perannya sendiri, jangan menunggu peran dari Presiden Jokowi.
"Ambil peran sebdiri, jgn menunggu2 peran acting sbg presiden..!!," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Ferdinand menyinggung terkait radikalisme mengingat aksi teror berturut-turut terjadi di dalam negeri.
Pihak kepolisian, TNI dan Densus 88 sudah menangkap belasan orang pelaku teror dan terus berupaya mencari tahu jaringan terorisme yang terjadi belakangan ini.***