PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan atau Gus Umar menanggapi pernyataan Henry Subiakto terkait buzzer yang ramai berseliweran belakangan ini.
Menurut Gus Umar, Henry Subiakto justru merupakan buzzer pemerintah, karena cuitan Henry di akun Twitternya @henrysubiakto, dinilainya hoaks.
Gus Umar menyampaikan hal tersebut di akun Twitter pribadinya @UmarChelseaHsb, pada Jumat, 16 April 2021.
"Anda yg buzzer pemerintah. Twitmu Gak ada cerdas2nya krn sebarkan hoax," kata Gus Umar secara tegas.
Lebih lanjut, Gus Umar pun menyatakan kepada warganet di Twitter untuk mempersilahkan menjawab Tweet dari Henry Subiakto, tetapi ia menyarankan agar tidak mem-follow akun Twitter milik Henry Subiakto.
Hal itu dilakukan karena Gus Umar menilai Henry Subiakto sengaja menulis Tweet atau cuitan yang kontroversial agar pengikutnya di Twitter bertambah banyak.
"Sobat... saran saya silah reply twitnya tp jgn folllow akun @henrysubiakto ini. Saya lihat dia sengaja ngetwit kontroversial agar followersnya Nambah. Ini saran doank," kata Gus Umar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Sobat...
saran saya silah reply twitnya tp jgn folllow akun @henrysubiakto ini. Saya lihat dia sengaja ngetwit kontroversial agar followersnya Nambah. Ini saran doank.— Gus Umar AlChelsea (@UmarChelseaHsb) April 15, 2021
Baca Juga: Soal Rumor Suaminya Mengalami Kebangkrutan, Zaskia Gotik: Alhamdulillah Kita Masih Bisa Makan
Diketahui sebelumnya, Henry Subiakto sempat memberikan pernyataannya terkait buzzer, di akun Twitter pribadinya @henrysubiakto.
Menurutnya, akun-akun buzzer merasa kesulitan saat menghadapi Tweet cerdas, maka buzzer melakukan penyerangan kepada lawan.
"Akun2 buzzer itu tugas dan tujuannya hny untuk nyerang “lawan”, mk mrk kesulitan saat menghadapi tweet2 cerdas yg tak terjangkau pengetahuannya," ujar Henry Subiakto.
Ia pun mengatakan, karena kesulitan itu buzzer hanya bisa menggoreng dengan "nyinyiran", dan disebutnya hanya bisa menyerang dengan kata-kata yang tidak nyambung.
"Mk yg bisa dilakukan hny menggoreng kenyinyiran dan tetap nyerang walau dg kata2 yg tdk nyambung," kata Henry Subiakto.***