Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Siti Fadilah: Jika Terbukti Berhasil, Kita Dapat Harta Karun Sangat Berharga

- 17 April 2021, 18:31 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. /Indrianto Eko Suwarso/Antara

PR DEPOK - Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, mengatakan kesediaannya untuk menjadi relawan uji vaksin yang dikembangkan oleh Terawan Agus Putranto, yakni Vaksin Nusantara.

Dalam keterangannya, ia membeberkan alasan dirinya mau menjadi relawan dari Vaksin Nusantara tersebut.

Menurutnya, yang tengah dikembangkan oleh tim Terawan sebetulnya bukan vaksin, melainkan imunoterapi.

Baca Juga: Kronologi Penganiayaan Perawat di Palembang, Pelaku Terancam 2 Tahun 8 Bulan Penjara

"Justru yang punya Pak Terawan itu sebetulnya bukan vaksin, tapi itu imunoterapi. Jadi untuk orang tua lansia seperti saya, dengan kondisi seperti saya yang punya komorbid, itu sangat tepat bila imunoterapi atau pemberian daya tahan tubuh itu secara personal," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Ia menuturkan, berbeda dengan imunoterapi seperti yang dikembangkan oleh mantan Menkes Terawan itu, vaksin lain, dalam penggunaannya, selalu disamakan untuk semua penerima.

"Bapak divaksin dengan beramai-ramai orang 100 orang, 1.000 orang, disamain semua. Padahal kesehatan si A berbeda dengan si B," kata Siti Fadilah Supari melanjutkan.

Baca Juga: Prihatin Perawat RS Siloam Dipukul hingga Dijambak Orang Tua Pasien, Gus Umar: Saya Harap Nggak Ada Damai

Selain itu, mantan Menkes itu juga menyoroti latar belakang Terawan Agus Putranto yang merupakan seorang peneliti.

Menurutnya, Terawan adalah sosok yang nekat dan keras ketika memiliki pendapat tertentu.

"Dan dia kalau mempunyai pendapat itu cukup logis. Misalkan mengobati DSA, dia dilarang oleh berapa puluh dokter bahkan dipecat dari IDI. Tapi pasiennya sendiri sudah 40.000 lebih malah jenderal-jenderal semua di-DSA," tutur wanita berusia 71 tahun itu.

Tak hanya itu, dalam pengembangan Vaksin Nusantara itu, ia menilai bahwa konsep yang digunakannya itu cukup logis.

Baca Juga: Liverpool Cari Pengganti Sadio Mane Jika Hengkang dari The Reds, Ousmane Dembele Solusinya?

Kendati memang dalam pelaksanaannya, Siti Fadilah mengakui bahwa banyak pihak-pihak yang mengkritik pengembangan Vaksin Nusantara tersebut.

"Tapi kalau saya tidak yakin, maka tinggal menunggu, kalau penelitian ini berakhir, terbukti apa tidak hipotesis Terawan. Kalau memang terbukti, waduh kita itu mendapatkan harta karun yang sangat luar biasa, sangat berharga untuk negeri ini," ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

Menurutnya, jika Vaksin Nusantara ini berhasil, maka Indonesia bisa memproduksi sendiri vaksin buatannya, serta tidak lagi sekadar menjadi pembeli atau konsumen dari produk luar negeri.

Baca Juga: 6 Zodiak yang Rela Lakukan Apapun Demi Cinta ke Kekasih, Apakah Kamu Termasuk?

"Jadi kita itu belajar, bagaimana bangganya produk kita itu bisa mandiri begitu. Selama ini kita beli, jadi konsumen saja, konsumen vaksin dari China, dari Amerika, dari Eropa," kata Siti Fadilah Supari.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x