Sebut Isu Radikalisme Bisa Picu Prasangka dan Fitnah, Fadli Zon: Ini yang Bikin Demokrasi RI Jeblok

- 19 April 2021, 15:51 WIB
 Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Bagus Ahmad Rizaldi/Antara

Ia juga menyebutkan tantangan lain yang kerap terjadi adalah korupsi dan masalah narkoba.

Tjahjo juga mengaku tiap bulan masih kerap menghadiri sidang pemberian sanksi bagi ASN yang terlibat tiga masalah tersebut.

Ia pun menyebutkan beberapa ASN ada yang harus dipecat secara tidak hormat, dinonaktifkan atau diturunpangkatkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Merasa Tak Pantas Laporkan Penista Agama Bukan Agamanya, Husin Shihab: Jangan Digoreng Terus Soal Yahya Waloni

"Saya sendiri (saat) satu tahun jadi Menpan RB sedih sekali harus hadir tiap bulan dalam rapat Badan Kepegawaian. Kami memutuskan (setidaknya) 30 sampai 40 orang harus dipecat, dinon-job-kan, dan diturunpangkatkan karena berkaitan dengan masalah tersebut," ujar Tjahjo.

Untuk mencegah tidak terjadinya lagi tiga masalah tersebut, Tjahjo mengatakan Menpan RB sedang berupaya membangun kolaborasi antarinstansi pemerintah, yang kemudian disebut dengan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

Kemitraan itu melibatkan Kemenpan RB, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan Kantor Staf Presiden.

Baca Juga: Timur Laut Kabupaten Maluku Barat Daya Dilanda Gempa Bermagnitudo 5,7

"Tiap tahun kami merumuskan kebijakan dan aksi-aksi yang akan dilakukan tiap instansi pemerintah untuk menurunkan korupsi. Kami juga terus keliling daerah mengingatkan (ASN) mengenai area-area rawan korupsi," tuturnya.

Tjahjo menjelaskan bahwa pihaknya telah menyelesaikan peta jalan reformasi birokrasi di Indonesia, yang pada tahap pertama fokusnya adalah mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah