Lebih lanjut, bantuan bagi delapan korban luka berat dan 11 korban luka ringan juga telah diberikan bantuan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dengan total Rp67.500.000.
Lalu, dikatakan Risma, soal masa sebelum kemerdekaan keadaan bangsa yakni terpisah-pisah. Namun, kini disebutnya, kondisi dimasa pasca kemerdekaan, sudah bukan waktunya lagi memperdebatkan perbedaan.
"Saat dijajah kita perlu bersama jadi kalau sekarang kita ngomong perbedaan itu bukan saatnya lagi. Mari bersama-sama dan kalau begini bayangkan korban tidak bisa bekerja, sakit, anak-anak bisa jadi kehilangan orang tua," kata Mensos Risma.
Menurut Risma, adanya perbedaan merupakan sebuah kekayaan dan potensi. Indonesia memang diciptakan Tuhan dengan keberagaman, dan perbedaan adalah suatu kekuatan.
Adapun Mensos Risma juga mengajak seluruh masyarakat untuk bisa menjalin kebhinekaan antar sesama, yakni dengan solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
Diketahui, bahwa dalam kunjungan Mensos Risma itu, ditemani oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat dan Dirjen Linjamsos Pepen Nazarrudin.***