Kunjungi Korban Ledakan Bom di Makassar, Mensos Risma Beri Bantuan dengan Nilai Total Rp67,5 Juta

- 20 April 2021, 16:40 WIB
 Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi korban ledakan bom di Rumah Sakit Bhayangkari Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 20 April 2021.*
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi korban ledakan bom di Rumah Sakit Bhayangkari Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 20 April 2021.* //ANTARA/Devi Nindy//

PR DEPOK - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi korban ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 20 April 2021.

Mensos Risma menuturkan akan mengupayakan pemulihan trauma para korban ledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Saya juga sudah sampaikan ke Kepala Rumah Sakit Bhayangkara nanti pasca pemulihan harus didampingi untuk hipnoterapi atau trauma healingnya, untuk supaya bisa kembali normal," ujar Mensos Risma.

Baca Juga: Viral Nicholas Saputra Tegur Petugas Soal Menyilakan Antre Vaksinasi, Warganet Apresiasi hingga Reaksi Fiersa

Dikatakan Risma, bahwa tiga korban luka berat yang masih dalam penanganan tenaga medis di rumah sakit tersebut, telah dia kunjungi.

Risma pun menginformasikan bahwa beberapa korban luka berat tersebut sudah ada yang berkemungkinan akan segera pulang, karena kondisinya sudah relatif sehat.

Selain itu, Risma juga mengatakan bahwa dirinya berharap dapat bertemu dengan petugas Satuan Pengamanan Gereja Kathedral Hati Yesus Yang Maha Kudus, Cosmas Balelembang, yang saat kejadian sedang bertugas menjaga, tetapi disebutnya Cosmas telah pulang dari perawatan.

Baca Juga: Cara Daftar Sekolah Kedinasan Kemenhub PTDI-STTD Kuota Hingga 3 Ribu Orang, Akses Sipencatar.dephub.go.id

"Setelah ini mungkin berkunjung ke rumah Pak Cosmas, dia sudah pulang, mungkin ke rumahnya," kata Mensos Risma, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Lebih lanjut, bantuan bagi delapan korban luka berat dan 11 korban luka ringan juga telah diberikan bantuan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dengan total Rp67.500.000.

Lalu, dikatakan Risma, soal masa sebelum kemerdekaan keadaan bangsa yakni terpisah-pisah. Namun, kini disebutnya, kondisi dimasa pasca kemerdekaan, sudah bukan waktunya lagi memperdebatkan perbedaan.

Baca Juga: Nama Tokoh Komunis Muncul di Kamus Sejarah, Haikal Hassan: Kenapa pada Diam? Ada Apa dengan Bangsa Ini?

"Saat dijajah kita perlu bersama jadi kalau sekarang kita ngomong perbedaan itu bukan saatnya lagi. Mari bersama-sama dan kalau begini bayangkan korban tidak bisa bekerja, sakit, anak-anak bisa jadi kehilangan orang tua," kata Mensos Risma.

Menurut Risma, adanya perbedaan merupakan sebuah kekayaan dan potensi. Indonesia memang diciptakan Tuhan dengan keberagaman, dan perbedaan adalah suatu kekuatan.

Adapun Mensos Risma juga mengajak seluruh masyarakat untuk bisa menjalin kebhinekaan antar sesama, yakni dengan solidaritas dan kesetiakawanan sosial.

Diketahui, bahwa dalam kunjungan Mensos Risma itu, ditemani oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat dan Dirjen Linjamsos Pepen Nazarrudin.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x