Mensos Tri Rismaharini ‘Tidurkan’ 21,1 juta DTKS, Bansos Diharapkan Tepat Sasaran

- 21 April 2021, 19:22 WIB
Tampilan laman utama DTKS Kemensos.
Tampilan laman utama DTKS Kemensos. /Dok. Setkab

PR DEPOK - Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Langkah ini dilakukan dengan ‘peniduran’ 21,1 juta data penerima bansos.

"New DTKS ini karena kita melakukan pengontrolan data, sehingga ada hampir 21,1 juta data yang kita tidurkan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Rabu, 21 April 2021.

Sebelum pembaruan DTKS dilakukan Kemensos terdapat penerima bansos yang ganda.

Baca Juga: Tak Terima Disebut Keluyuran Saat Sudah Reaktif, Habib Rizieq Protes: Ini Bahasanya Berbahaya Sekali

Hal ini terjadi akibat tidak diketahui apakah penerima bansos sudah mengalami pindah domisili atau meninggal dunia.

Dengan penonaktifkan data ganda diharapkan memberikan bansos secara tepat sasaran. Kemensos meminta pembaruan data dilakukan pemda secara periodik yakni minggu pertama dan minggu kedua setiap bulan.

Kemudian, Kemensos akan menggabungkan data dari pemda dengan kementerian ini dan Kemendagri. Jadi, ini akan menjadi data tunggal.

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 Hilang Kontak di Perairan Utara Bali, TNI AL Sebut Sedang Pelatihan Rudal

"Semoga bisa menyalurkan di pekan keempat," ujar Risma.

Kemensos mengundang perguruan tinggi memberikan saran tentang penerima bansos. Dari hal ini diharapkan bansos bisa diberikan kepada penerima bansos yang pantas.

"Masukan perguruan tinggi akan menjadi pertimbangan Kementerian Sosial dalam memutuskan kepantasan kepesertaan dalam program bantuan sosial," tuturnya.

Kemensos telah mendatangi 10 provinsi untuk memperbaiki DTKS. Kebijakan ini melibatkan Dirjen Dukcapil Kemendagri dan Pusdatin Kemensos.

Baca Juga: Link Live Streaming AC Milan vs Sassuolo, Rabu 21 April 2021 Pukul 23.30 WIB

"Ketika kami jemput bola, ada progres. Ternyata, kenapa selama ini tidak melakukan perbaikan data, mungkin karena cara mengirim ke engine-nya tidak bisa," ucap Sekretaris Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Nurul Farijati.

Ke-10 provinsi tadi yakni Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Kalimantan Timur. Kemudian, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Barat.

Baca Juga: Sebut Nama Tokoh PKI Muncul dalam Kamus Sejarah, Haris Pertama Sindir Nadiem: Mendikbud Kerjanya Apa ya?

Dari 427,948 data penerima di Papua dilakukan perbaikan data menjadi 98.492 data. Untuk Papua Barat dari 133.380 data penerima diperbaiki menjadi 43.771 data penerima.

Kemensos telah memperbaiki 76,85% dari 17.510.077 DTKS sampai 13 April 2021, Jadi, sebanyak 13.457.293 data penerima telah diperbaiki, sehingga tersisa 4.052.784.

"Terbukti ketika tim turun, itu progresnya luar biasa untuk mencapai taget. Dari kami sudah ditentukan target dalam setahun berapa, sebanyak 18,8 juta KPM (keluarga penerima manfaat) untuk program existing atau sembako," ucap Nurul.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x