127 WNA India Eksodus ke Indonesia, Yan Harahap: Warganya Dikekang tak Boleh Mudik, Warga Asing Bebas Masuk

- 23 April 2021, 13:11 WIB
Yan Harahap.
Yan Harahap. /instagram.com/@yanharahap


PR DEPOK – Sebanyak 127 Warga Negara Asing (WNA) asal India melakukan eksodus ke Indonesia menggunakan pesawat carter.

Mereka telah melengkapi diri dengan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) ditengah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut.

"Betul, mereka melalui Bandara Soekarno-Hatta naik pesawat carter dari India pada tanggal 21 April 2021 pukul 19.30 dengan pesawat carter QZ9BB ex MMA," kata Kepala Sub Direktorat Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Benget, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Prihatin HRS Dianggap Sebar Hoaks, Refly: Hadeuh Kok Dipaksakan Sekali, Seolah yang Diproses Itu Bandit Besar

Benget mengatakan ratusan WN India itu diperbolehkan masuk ke wilayah Indonesia karena mereka dilengkapi dengan Kitas yang diberikan otoritas terkait kepada WNA yang akan tinggal di Indonesia untuk beberapa bulan.

"Jumlah WNA India 127 orang. Ya boleh masuk karena ada Kitas," katanya.

Kabar masuknya WNA ke Indonesia dari negara yang sedang mengalami lonjakan Covid-19 itu pun kemudian dikomentari oleh politisi Partai Demokrat, Yan Amarullah Harahap.

Yan Harahap lantas membandingkan kebijakan pemerintah yang tampak tidak adil. Pasalnya, warga sendiri dilarang untuk mudik, sementara WNA dibebaskan masuk ke Indonesia kapan saja.

Baca Juga: Sule Akui Dirinya Telah Memaafkan Keluarga Nathalie Holscher Mengenai Pernyataan yang Menyakitinya

Komentar tersebut disampaikan Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Jumat, 23 April 2021.

Warganya ‘dikekang’ tak boleh mudik. Warga asing bebas ‘melenggang’ masuk. Rezim yang ‘konsisten untuk tidak konsisten,” tulis Yan Harahap

Sebagai informasi, meski ratusan WNA asal India tersebut masuk ke Indonesia, namun Kementerian Kesehatan telah melakukan langkah antisipasi dengan mewajibkan mereka menjalani karantina selama 5x24 jam.

Petugas kesehatan juga melakukan pemeriksaan swab test sebanyak dua kali pada saat mereka tiba di hotel dan saat hari kelima proses karantina.

Baca Juga: Segera Akan Dilaksanakan, Berikut Dokumen yang Harus Dibawa Saat Pelaksanaan UTBK Gelombang 2

"Di hotel tidak diperkenankan keluar dari kamar dan jika ada hasil pemeriksaan swab positif, maka akan dilakukan isolasi di faskes sampai sembuh. Untuk hasil PCR yang CT valuenya kurang dari 30 akan dilakukan surveilans genom squensing di litbangkes untuk melihat varian baru," kata Benget.

Secara terpisah, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan India saat ini tengah mengalami gelombang kedua lonjakan kasus corona.

Tangkapan layar cuitan Yan Harahap./Twitter/@YanHarahap
Tangkapan layar cuitan Yan Harahap./Twitter/@YanHarahap

"22 April kemarin India mencatat jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi selama ini, yaitu lebih dari 314 ribu orang. Saya menghubungi teman-teman saya di New Delhi dan ada belasan orang yang sakit Covid-19, baik orang Indonesia maupun orang India dan juga warga negara lain," tuturnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA Twitter @YanHarahap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x