PR DEPOK – Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho mengomentari pernyataan politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Sebelumnya, Fahri Hamzah melontarkan pernyataan menohok terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu Fahri Hamzah sampaikan melalui akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah pada Kamis, 29 April 2021.
Baca Juga: Cara Dapatkan Bantuan Rp1,2 Juta dengan Mendaftar sebagai Penerima BPUM BLT UMKM atau Banpres 2021
Fahri Hamzah menyatakan bahwa selama hampir 20 tahun berdiri, KPK tidak pernah berani untuk menggeledah rumah dari seorang pimpinan DPR RI.
“Hampir 20 Tahun usia @KPK_RI tidak pernah berani geledah rumah dan ruang pimpinan @DPR_RI,” tutur Fahri Hamzah.
Mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun melayangkan 2 pilihan pada warganet terkait hal apa yang terjadi saat ini.
Kemudian, Fahri Hamzah mempertanyakan, apakah KPK tambah kuat atau justru DPR yang tambah lemah.
“Jadi apa yg terjadi: A. KPK tambah kuat. B. DPR tambah lemah,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Emerson Yuntho pun sontak menyemprot Fahri Hamzah dengan sebuah cuitan balasan.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Emerson Yuntho lantas menuding Fahri Hamzah sebagai politisi yang malas untuk membaca.
Selain itu, Emerson Yuntho juga menyebut Fahri Hamzah tidak peduli lingkungan kerja ketika masih menjabat sebagai anggota DPR.
“Politisi males baca dan ga peduli lingkungan kerja saat di DPR ya begini nih!” kata Emerson Yuntho melalui akun Twitter @emerson_yuntho.
Diberitakan sebelumnya, kantor dan rumah Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin digeledah penyidik KPK pada Kamis, 29 April 2021.
KPK mendapatkan sejumlah barang bukti dari kantor dan rumah Azis usai melakukan penggeledahan.
Bukti yang dimaksud adalah menyangkut yang berkenaan dengan kasus dugaan suap penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju dan Wali Kota Tanjungbalai, M. Syahrial.***