PR DEPOK - Tokoh Papua, Christ Wamea, menanggapi isu yang kini tengah ramai diperbincangkan oleh publik, yakni terkait sejumlah kebijakan yang berbeda-beda antara satu pejabat negara dan yang lainnya.
Dalam keterangannya, ia mengomentari soal kebijakan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang dengan tegas melarang mudik lebaran.
Namun, katanya melanjutkan, di sisi lain Menteri Keuangan justru meminta agar masyarakat belanja baju lebaran.
Permintaan Menkeu Sri Mulyani agar masyarakat membeli barang ini ramai mendapat kritik, terlebih usai viralnya video Pasar Tanah Abang membludak oleh warga menjelang hari raya Idulfitri atau lebaran.
Tak sedikit yang kemudian mengaitkan kerumunan yang tumpah ruah di Pasar Tanah Abang itu dengan anjuran Menkeu Sri Mulyani agar masyarakat belanja baju lebaran.
Sementara itu, Christ Wamea sendiri melihat ada yang aneh dari fenomena membludaknya Pasar Tanah Abang ini.
Pasalnya, ia mengamati masih ada banyak pihak yang menyalahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, atas kejadian tersebut.
Padahal, kata Christ Wamea melanjutkan, Menkeu Sri Mulyani adalah pihak yang meminta masyarakat untuk belanja baju lebaran.
"Aneh...! Yang Larang Mudik Jokowi, Yang Suruh masyarakat Belanja Lebaran Sri Mulyani, tapi yang disalahkan tetap pak Anies," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi.
Salah satu pihak yang mengkritik Anies Baswedan atas membludaknya Pasar Tanah Abang ini adalah mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ia mengatakan, Anies seharusnya sudah bisa memprediksi akan adanya lonjakan pengunjung Pasar Tanah Abang menjelang hari lebaran.
Ferdinand lantas menilai bahwa kosakata "tak terduga" yang dilontarkan oleh Anies seolah menunjukkan bahwa dia ingin lari dari fakta bahwa dirinya tidak bisa bekerja.
"Tak terduga, sebuah rangkaian kata utk menyelamatkan diri dari fakta tidak mampu bekerja. Jangankan Gubernur, Lurah pun harusnya tau kalau hari-hari menjelang Lebaran tiba, pasar-pasar pasti akan ramai," ujarnya.
Sementara itu, Anies Baswedan sendiri telah mengambil keputusan soal Pasar Tanah Abang yang dipadati oleh pengunjung ini.
Ia mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sistem buka tutup Pasar Tanah Abang.
Penerapan sistem buka tutup ini diharapkan Anies dapat mencegah kerumunan pengunjung.
"Disiapkan petugas ketika jumlah orang di dalam pasar masih banyak, maka pintu ditutup sehingga warga tidak bisa masuk sampai jumlahnya berkurang," kata Anies menjelaskan.***