Dalam pernyataannya, ia menuturkan bahwa 21 juta data ganda tersebut sudah dinonaktifkan oleh Kemensos agar pemberian bansos bisa tersebar ke lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia.
Ia menuturkan, dinonaktifkannya data ganda ini sesuai dengan janjinya ketika dipilih Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Sosial.
Baca Juga: Pasar Tanah Abang 'Banjir Manusia', DPR Kritik Pemprov DKI: Tidak Siap Antisipasi!
"Alhamdulilah sesuai janji saya, April bisa menyelesaikan perbaikan datanya. Hasilnya 21.156.000 data itu ganda dan kami tidurkan. Karena itu, kami meminta daerah-daerah melakukan usulan tambahan untuk bisa kita tampung dan beri bantuan," ujar Mensos Risma.
Selain menonaktifkan 21 juta data ganda, ia juga mengungkap bahwa pihaknya telah menambah 5 juta data penerima bansos baru.
Meskipun mengakui ada sejumlah kendala dalam mengakses data penerima bansos dari sejumlah daerah di Indonesia, Mensos Risma dan Kementerian Sosial akan terus melakukan pendataan, termasuk kepada masyarakat di pedalaman.***