Meski demikian, ia mengapresiasi pemanfaatan teknologi dalam peningkatan mutu belajar oleh pendidikan tinggi.
"Saya mengapresiasi penerapan dan pemanfaatan teknologi yang dilakukan UT dalam membantu proses pembelajaran. Juga upaya pemerataan yang dilakukan, terutama dalam menjangkau masyarakat yang belum tersentuh lembaga pendidikan tinggi," katanya.
Sementara itu, terkait pembangunan SDM ia mengingatkan agar bersifat holistik. Artinya tidak hanya cerdas dan terampil secara akademis tetapi memiliki jiwa Pancasila dan berakhlak mulia.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UT, Prof Ojat Darojat, mengatakan kampus PTN yang melakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) itu sejak 36 tahun lalu telah melakukan upaya pemerataan akses pendidikan tinggi pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Tercatat, sebanyak 60 persen mahasiswa UT berasal dari pinggiran yang sulit dijangkau lembaga pendidikan lainnya.
Puncaknya saat hadirnya UU guru dan dosen, yang mensyaratkan guru dari jenjang PAUD hingga SMA harus S1, maka banyak guru-guru yang melanjutkan pendidikan melalui UT.
"Kami memberikan kesempatan pada masyarakat yang sudah bekerja untuk meningkatkan kompetensinya dan juga meningkatkan daya tampung perguruan tinggi," kata Ojat.***