“Novel Baswedan kendati matanya tak mampu melihat secara sempurna, tapi akal pikiran dan nalurinya tahu di mana koruptor bersembunyi. Nah sekarang orang yang sangat peka dan punya pengetahuan di atas rata-rata tentang korupsi itu disingkirkan,” tuturnya.
Rocky Gerung menilai, tes wawasan kebangsaan ini adalah cara kekuasaan menyingkirkan Novel Baswedan dengan landasan prosedur.
“Prosedur apaan? Novel berkali-kali udah ada di situ, apalagi yang mesti dipertanyakan dengan Novel? Apa dia kurang setia pada NKRI? Apa dia kurang mampu untuk mengintai, mengintip dan membekuk koruptor? Jadi nggak jelas ini,” ujarnya.
Menurutnya, Novel Baswedan disingkirkan justru karena menjawab pertanyaan tes wawasan kebangsaan dengan fasih dan jujur.
“Jadi kalau dia menjawab dengan jujur maka dia disingkirkan. Padahal pertanyaannya yang tidak jujur kan, jadi ini persoalannya,” katanya.
Sebelumnya, Novel juga telah mendengar informasi perihal puluhan pegawai KPK, termasuk dirinya, tidak lolos tes wawasan kebangsaan.
"Ya benar, saya dengar info tersebut," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Terkait hal tersebut, ia menganggap ada upaya menyingkirkan orang-orang berintegritas dari KPK.