Network
PR DEPOK - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean belum lama ini menyoroti sikap anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Syarif yang membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dalam sebuah acara televisi lokal, Syarif diketahui membela Anies terkait membludaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta menjelang lebaran.
Merasa tak habis pikir, Ferdinand menanyakan mengapa Syarif masih saja membela Anies Baswedan dengan menyatakan bahwa kerumunan di Pasar Tanah Abang terjadi di luar dugaan.
"Anggota DPRD Fraksi Gerindra ini (Syarif - Kanan) masih saja membela @aniesbaswedan dgn kalimat : “Ini diluar dugaan, tak bisa diprediksi” terkait kerumunan pasar Tanah Abang," kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3.
Padahal, menurutnya, keramaian pengunjumg yang terjadi menjelang hari raya lebaran sudah bisa diprediksi bahkan oleh seorang supir bajaj sekalipun.
Sembari menyindir, Ferdinand lantas menuturkan menanyakan mengapa sekelas Anies Baswedan sebagai Gubernur tidak tahu prediksi tersebut.
"Supir Bajaj saja tau kalau pasar pasti akan ramai setiap jelang lebaran, masa sekelas Gubernur ga tau?," ucap Ferdinand mengakhiri cuitannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu, 2 Mei 2021 akibat membludaknya pengunjung yang hendak berbelanja.
Menurut catatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, terdapat 100 ribu orang yang hari itu datang ke Pasar Tanah Abang.
Baca Juga: Warganet Terkejut, Mobil Toyota Alphard Seharga Rp1 Miliar Dijadikan Mobil Jenazah di China
Gubernur DKI Jakarta, Anies Basweran menyatakan terjadi lonjakan pengunjung di Pasar Tanah Abang lebih dari dua kali lipat pada akhir pekan ini.
"Hari Sabtu terjadi lonjakan jumlah pengunjung yang sebelumnya 35 ribu jadi 87 ribu, dan hari ini data sementara diperkirakan sekitar 100 ribu pengunjung," kata Anies Baswedan dikutip dari Antara.
Menurut Anies, membludaknya pengunjung ke Pasar Tanah Abang salah satunya karena jam tutup yang bersamaan, sehingga ia menilai perlu dilakukannya pengaturan jam operasional.
"Situasi di pasar ini jam kedatangan orang berbeda-beda, ada yang pagi dan siang, tapi jam pulangnya bersamaan," ucapnya menambahkan.***
