“Sulit bersosialisasi dengan anak lain dan tertawa tidak pada tempatnya,” kata Wafi pada Rabu, 5 Mei 2021.
Sejak kecil, lanjut dia, anak penyandang autisme juga jarang atau bahkan tidak pernah melakukan kontak mata dengan orang di sekitarnya.
“Tidak pernah atau jarang melakukan kontak mata,” ucapnya menjelaskan.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa anak penyandang autisme menyukai benda-benda berputar sekaligus memutar benda-benda yang ada di sekelilingnya.
Menurut keterangannya, keadaan tantrum juga kerap terjadi pada anak penyandang autisme.
Baca Juga: Bambang Widjojanto ‘Serang’ Ketua KPK Firli Bahuri, Ferdinand Hutahaean: Kau Kebanyakan Omong Bung
Perlu diketahui, tantrum adalah ledakan emosi atau keadaan mengamuk tanpa alasan.
Terakhir, Wafi menuturkan bahwa anak penyandang autisme juga sulit untuk mengutarakan pendapatnya serta cenderung menggunakan tanda isyarat ketimbang verbal.
“Kesulitan dalam mengutarakan kebutuhannya, suka menggunakan isyarat/menunjuk daripada verbal,” tutur dia.***