Menurut Nick Messet, masih ada kelompok kriminal di Papua, tetapi eksistensinya sudah semakin melemah yaitu OPM tersebar dalam empat faksi, yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dengan Presiden Victor Yeimo.
Kemudian, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dengan Presiden Benny Wenda, OPM Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (OPM-TPNPB) dipimpin Jeffrey Bolmanak, dan Kelompok Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) dengan Presiden Forkorus Yaboisembut.
Tidak hanya itu, menurutnya pemerintah pusat harus tetap memperhatikan hak-hak masyarakat Papua.
“Sekarang dengan pendekatan antropologi budaya yang dilakukan pemerintah pusat di Jakarta, pemberdayaan masyarakat adat dan hak-hak masyarakat adat di Papua harus menjadi perhatian. Orang Papua harus segera bangkit dari keterpurukan,” kata Nick Messet.
Untuk diketahui, nama Veronica Koman mulai dikenal usai terjadinya demonstrasi di Papua yang dipicu oleh insiden rasisme di Surabaya pada 4 September 2019.
Dalam kejadian tersebut, Veronica Koman ditetapkan sebagai tersangka.
Ia dituduh telah melakukan penghasutan dan memprovokasi melalui media sosial, saat ini berada dalam pelariannya di Australia.
Sebagai informasi, sebelumnya terjadi kesalahan penyebutan nama sekaligus pemuatan foto narasumber dalam berita Antara berjudul "Pendiri OPM sebut Veronica Koman tak berhak bicara masalah Papua" ini, yakni Nicholas Youwe. Seharusnya Nicholas Messet.