PR DEPOK – Setelah pemerintah menyampaikan pemberlakuan larangan mudik lebaran 2021, jumlah masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik turun menjadi 11 persen atau sekira 8 juta penduduk.
Berdasarkan pada sebuah survei, sebelum kebijakan larangan mudik itu digencarkan, jumlah masyarakat yang hendak mudik ke kampung halamannya mencapai 18 persen.
"Apabila kita bisa pertahankan angka tersebut, mudah-mudahan pergeseran angka Covid-19 bisa kita jaga," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News pada Senin, 10 Mei 2021.
Baca Juga: Jadwal Imsak dan Salat Lima Waktu Kota Depok dan Sekitarnya Hari Ini Senin, 10 Mei 2021
Listyo Sigit menyampaikan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah mencapai 32.000 kendaraan, sementara Jawa Timur sekitar 10.000, dan Jawa Barat sekitar 2.000 hingga 3.000 kendaraan.
Dia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyekatan dan pengetatan terhadap protokol kesehatan di setiap titik-titik jalur.
Meski demikian, ia menyebut akan melakukan pemeriksaan tambahan bagi masyarakat yang lolos mudik.
Langkah-langkah yang dilakukan itu, kata Listyo Sigit, sebagai upaya menjaga kesehatan masyarakat. Untuk itu dia berharap agar masyarakat dapat memahaminya.
"Hal ini tentu membutuhkan pemahaman dan pengertian dari seluruh masyarakat bahwa apa yang kita lakukan ini adalah dalam rangka untuk menjaga kesehatan masyarakat semua," ujar Listyo Sigit.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi TNI-Polri yang pada masa larangan mudik tahun ini telah menerapkan penyekatan berlapis.
Penyekatan berlapis itu, kata Budi Karya Sumadi, bisa membuat masyarakat yang lolos di satu titik akan tetap disekat di tempat lainnya.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Jokowi Dikabarkan Pulang Kampung di Tengah Larangan Mudik, Simak Faktanya
Dia juga menyebut bahwa di sektor darat, penurunan angka pemudik bahkan mencapai 80 hingga 90 persen.
"Apa yang dilakukan TNI-Polri ini sangat baik, dalam pantauan kami di sektor darat seperti di Merak penurunan itu 80-90 persen, mandat presiden agar logistik berjalan dengan baik ternyata ini hanya turun 5 persen artinya ini berjalan dengan baik," kata Budi Karya Sumadi.***