Network
PR DEPOK – Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Henry Subiakto mengeluarkan pernyataan yang baru-baru ini mendapat tanggapan luas.
Pernyataan itu dilontarkan Henry Subiakto terkait pilihan sikap yang diambil oleh golongan akademisi dan Guru Besar.
Henry Subiakto dalam cuitannya di akun Twitter @henrysubiakto, menyorot para akademisi, terlebih Guru Besar yang takut diolok-olok sejumlah akun medsos yang tidak jelas dan bermutu.
Baca Juga: Kerumunan Padati Pasar Klithikan Solo, Sindiran Geisz Chalifah: Anies Baswedan Harus Tanggung Jawab!
Oleh sebab itu, Henry Subiakto menyoroti golongan akademisi tersebut yang dinilai tidak berani menyampaikan kebenaran.
Dengan demikian, dia menyoroti golongan akademisi tersebut yang dinilai tidak berani menyampaikan kebenaran.
“Jika akademisi apalagi sdh guru besar takut dibully akun2 yg tdk jelas dan tdk bermutu, lalu tdk berani menyampaikan kebenaran,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 10 Mei 2021.
Menurut penilaiannya, golongan akademisi tersebut hanya diam melihat segelintir kelompok yang ingin merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Diam melihat kelompok2 yg ingin merusak NKRI,” tutur Henry Subiakto menambahkan.
Lebih lanjut, Guru Besar FISIP Universitas Airlangga (Unair) ini menegaskan bahwa nantinya pihak yang tidak ‘waras’ akan semakin merajalela.
Baca Juga: Ditanyai Soal Investasi Bodong 212 Mart, Haikal Hassan: Kok Tanya Saya?
“Maka yg tdk waras akan mkn merajalela,” ujar dia lagi menegaskan.
Henry Subiakto pun lantas mengingatkan bahwa nasib bangsa Indonesia tergantung pada keberanian yang dimiliki orang-orang waras.
“Ingat nasib bangsa ini tergantung pd keberanian orang2 waras,” ucap Henry Subiakto mengakhiri cuitannya.
Baca Juga: Segera Cek eform.bri.co.id/bpum untuk Lihat Daftar Penerima Banpres BPUM BLT UMKM Tahap 3 2021
Banyak pihak yang mengomentari pernyataan tersebut, salah satunya akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief.
Ali Syarief mengatakan bahwa pihak yang tidak ‘waras’ itu justru adalah seorang profesor yang masuk ke jejaring Twitter.
“Yg tidak waras itu, ada professor yg masuk ke twitter hihihihi sp takut,” kata Ali Syarief.***
