Network
PR DEPOK - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu belum lama ini menceritakan anaknya yang membicarakan isu Palestina kepadanya.
Said Didu mengaku bangga dengan anaknya yang begitu peduli dengan kondisi Palestina saat ini yang tengah tersiksa karena ulah Israel.
Anaknya yang kini tengah di Sydney tersebut menangis lewat telpon dan menceritakan ketidakberdayaannya melihat kondisi warga Palestina, khususnya anak-anak.
Baca Juga: Catat Sejarah, China Kirim Pesawat Luar Angkasa Tanpa Awak untuk Pertama Kalinya ke Mars
"Saya telponan dg anak saya yg sedang kuliah di Sydney, dia menangis dan merasa tdk berguna sama sekali karena tdk bisa membantu anak2 palestina yg tiap hari dibantai oleh Israel.," kata Said Didu.
Kepedulian anaknya tersebut terhadap warga Palestina berhasil membuat terharu Said Didu dan membuatnya merasa bangga kepada anaknya.
"Saya bangga padamu Nak.," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @msaid_didu pada Minggu, 16 Mei 2021.
Kemudian, Said Didu juga menjelaskan bahwa anaknya rela kiamat datang apabila kepercayaan soal kemerdekaan Palestina sebagai tanda terjadinya kiamat benar.
Hal itu disampaikan anak Said Didu demi selesainya penderitaan warga Palestina akibat serangan Israel.
"Bahkan anak saya katakan, kalau memang benar kepercayaan bhw kalau Palestina kembali merdeka dan berjaya, artinya kiamat sudah dekat - dia rela kiamatpun datang asal pembantaian rakyat dan anak2 palestina oleh Israel berhenti.," ujar Said Didu menjelaskan.
Baca Juga: Unggah Foto Salat Sejajar dengan Pria, Puan Maharani Jadi Sorotan Publik dan Warganet
Diketahui sebelumnya, serangan Israel yang membabi buta terhadap Palestina belakangan ini tengah menjadi sorotan masyarakat dunia.
Pasalnya, selain menghancurkan bangunan dengan bom dan rudalnya, serangan Israel tersebut juga telah menelan banyak korban, termasuk anak-anak dan wanita.
Serangan Israel tersebut juga ditentang dan dikutuk banyak masyarakat dunia hingga terjadi demonstrasi di setiap negara di dunia.
Tak hanya itu, para pemimpin dari berbagai negara bahkan dengan tegas mengutuk tindakan Israel hingga berupaya untuk membantu memberhentikan aksi tentara Israel membantai Palestina.
Baca Juga: Taklukkan Inter Milan di Allianz, Juventus Jaga Asa Ke Liga Champions Musim Depan
Hingga kini ledakan demi ledakan terus terjadi di Palestina menghancurkan bangunan-bangunan di sana.
Terdapat sebanyak 149 warga Palestina, termasuk anak-anak dan wanita yang tewas akibat serangan Israel tersebut dalam waktu sepekan terakhir di Jalur Gaza.***
