China Undang Palestina dan Israel untuk Berunding, Ferdinand: Bisa Jadi Penengah, Fasilitator Perdamaian

- 21 Mei 2021, 08:29 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.*
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.* //Twitter/@FerdinandHaean3./

PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen menanggapi konflik yang kian memanas antara Israel dan Palestina.

Berupaya mengatasi konflik tersebut, pemerintah China mengundang pihak dari kedua belah pihak, yakni Israel dan Palestina untuk berunding.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakannya saat memimpin pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas situasi Palestina-Israel, Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: Data KTP 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor dan Dijual Hacker, Kominfo Masih Selidiki Penyebabnya

"Kami juga menyambut para negosiator dari kedua belah pihak untuk melakukan dialog secara langsung di China," ujar Wang Yi.

Adapun upaya dari China itu ditanggapi oleh Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada 20 Mei 2021.

Menurutnya, langkah yang dilakukan oleh China untuk berunding dengan kedua negara sudah tepat.

Baca Juga: Prediksi Liga Spanyol Eibar vs Barcelona, Blaugrana Ingin Tutup Musim dengan Kemenangan

Ia melanjutkan, karena China memiliki hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut, maka China bisa menjadi penengah.

"Langkah Cina ini sudah tepat. Cina mempunyai hubungan diplomatik dgn Israel dan Palestina, maka karena berteman dgn keduanya, tentu bisa menjadi penengah, mediator dan sekaligus fasilitator perdamaian," kata Ferdinand Hutahaean.

Lain hal, Ferdinand mengatakan bahwa Indonesia berbeda, karena Indonesia tidak berteman dengan keduanya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean.
Cuitan Ferdinand Hutahaean.

"Beda dgn Indonesia yg tak berteman dgn keduanya," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Diketahui, China berupaya mengatasi konflik dan krisis di kedua negara tersebut dengan bekerja sama lebih mendalam, yakni bersama Norwegia, Tunisia, dan anggota DK-PBB lainnya.

China, Norwegia, dan Tunisia mengeluarkan pernyataan bersama, usai debat terbuka di DK-PBB, yakni mendesak untuk segera hentikan permusuhan di Palestina dan Israel.

Adapun ketiga negara tersebut menyatakan sangat prihatin pada situasi di Gaza yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil, khususnya anak-anak.

"Kami meminta agar segera disudahi tindak kekerasan, provokasi, penghasutan, perusakan, dan rencana pengusiran. Kami juga prihatin atas kekerasan di Yerusalem Timur, khususnya di sekitar tempat suci, termasuk Masjidil Aqsa, dan mendesak agar status quo bersejarah di situs-situs suci tersebut tetap dihormati," pernyataan bersama dari ketiga negara anggota DK-PBB.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah