PR DEPOK - Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) menyarankan agar BPJS Kesehatan melakukan audit forensik digital demi menelusuri jejak kebocoran data.
"Langkah ini sangat perlu untuk menghindari pencurian data pada masa yang akan datang," kata Ketua CISSReC, Pratama Persadha dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Jumat, 21 Mei 2021.
Lembaga tersebut bisa bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Seperti dilaporkan sebelumnya, Kominfo mengumumkan bahwa 1 juta data pribadi berukuran 240 megabit (Mb) dapat diunduh secara gratis dari akun Kotz.
Usai insiden tersebut, lembaga pemerintah mulai melakukan penetration test/pentest (pengujian tes) secara berkala
"Ini sebagai langkah preventif sehingga dari awal dapat ditemukan kelemahan yang harus diperbaiki segera," ucapnya.
Pratama mengungkapkan dokumen yang diunduh berisi data NOKA atau nomor kartu BPJS kesehatan. Pelaku mengklaim mempunyai data sebanyak 272.788.202 jiwa penduduk.