PR DEPOK - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dokter Pandu Riono menanggapi video yang sempat viral terkait acara tasyakuran ulang tahun dari Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak.
Video tersebut viral lantaran acara tersebut terlihat menimbulkan kerumunan, dan menjadi ramai diperbincangkan publik.
Polemik itu ditanggapi oleh dokter Pandu Riono melalui akun Twitter pribadinya @drpriono1, pada Jumat, 21 Mei 2021.
Menurutnya, atas acara ulang tahun Khofifah tersebut, ia menyindir terkait data kasus Covid-19 di Jawa Timur yang sulit dipahami.
Ia menyebut masyarakat di Jawa Timur seringkali dilarang tes dan warganya yang telah melalukan tes tidak dilaporkan.
"Oh jawa timur...pantesan data Covid-19 sulit difahami, seringkali dilarang tes, kalau dites tidak dilaporkan," ujar Dokter Pandu Riono.
Lebih lanjut, dokter Pandu Riono tampak menyindir kembali dengan memberikan selamat kepada Khofifah dan wakilnya yakni Emil Dadak atas prestasi dan telah menjadi teladan.
"TERNYATA @KhofifahIP dan @EmilDardak ulang tahun, selamat atas prestasi dan teladan nya," kata Dokter Pandu Riono, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Sebelumnya, diketahui sebuah video viral di media sosial, yang tampak terlihat suasana ulang tahun kurang dari satu menit, sejak Kamis, 20 Mei 2021.
Video disebut-sebut merupakan suasana pesta ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di halaman rumah dinas yang lokasinya satu kompleks dengan Gedung Negara Grahadi di Surabaya.
Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, mengaku sebagai inisiator acara tersebut. Ia dengan sengaja tidak memberitahukan ke Gubernur atau Wakil Gubernur karena berniat memberikan kejutan spontanitas.
"Kami ingin memberi ucapan selamat kepada gubernur selaku ibu kami, apalagi beliau selama ini sangat perhatian kepada anak buahnya," kata Heru Tjahjono.
Heru Tjahjono telah menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan tasyakuran tersebut telah dilakukan dengan protokol kesehatan (proses) yang ketat.
"Pelaksanaan kegiatannya protokol kesehatan ketat," ujar Heru Tjahjono di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat, 21 Mei 2021.
Heru mengatakan bahwa acara tersebut sengaja dilaksanakan di ruang terbuka, tepatnya di halaman rumah dinas Gubernur karena cukup luas.
Dilakukannya kegiatan itu di halaman rumah agar bisa meminimalisasi terjadinya kemungkinan penularan Covid-19.
Bahkan, Heru mengatakan antarmeja berjarak kurang lebih tiga meter, dan antartamu diminta menjaga jarak satu meter.
"Kalau ada beberapa foto yang mungkin dimiliki masyarakat ada yang melepas masker, dikarenakan sedang makan. Foto atau video yang diunggah ke beberapa media juga bukanlah kondisi sesungguhnya pada saat kegiatan," kata Heru Tjahjono.***