Pernyataan itu sontak ditanggapi oleh Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dokter Pandu Riono.
Menyanggah jawaban tersebut, Pandu Riono mengatakan ada baiknya jawaban tersebut didiskusikan terlebih dahulu.
"Tidak boleh? Coba diskusikan dulu mas Zub @ProfesorZubairi," ujar Dokter Pandu Riono, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Menurutnya, segala bentuk keputusan dalam layanan vaksinasi adalah berdasarkan konsensus ahli dan sumber data dari banyak negara.
Dokter Pandu Riono juga menegaskan jangan sampai penyataan Zubairi Djoerban tersebut jadi membingungkan publik.
"Keputusan apapun dalam layanan vaksinasi itu berdasarkan konsensus ahli dan mendasari pada data yg bersumber dari banyak negara, bukan hanya satu opini mas saja. Jangan membingungkan publik," kata Dokter Pandu Riono di akun Twitternya.
Sebelumnya, Zubairi Djoerban juga telah mengatakan bahwa tidak ada obat dan vaksin yang tidak berisiko.
Akan tetapi, menurutnya vaksin AstraZeneca memberi lebih banyak manfaatnya ketimbang risikonya.