Heran Aktivis Bela Kaum Minoritas tapi Bela Israel, Ulil: Mengkritik Israel Simbol Atas Bentuk Diskriminasi

- 25 Mei 2021, 18:15 WIB
Cendekiawan muslim, Ulil Abshar Abdalla.
Cendekiawan muslim, Ulil Abshar Abdalla. /Instagtam @ulil99

PR DEPOK - Cendikiawan muslim, Ulil Abshar Abdalla menanggapi terkait kritikan publik terhadap Israel atas perlakuannya ke Palestina.

Menurutnya, mengkritik Israel adalah sebagai bentuk simbol kritik atas semua bentuk diskriminasi.

Pernyataan itu disampaikan Ulil Abshar Abdalla melalui akun Twitter pribadinya @ulil, pada Senin, 24 Mei 2021.

Baca Juga: Ratusan Penumpang Alami Luka-Luka Akibat Tabrakan Kereta LRT di Malaysia

"Bagi saya, mengkritik Israel dalam perlakuannya terhadap warga Palestina adalah simbol kritik atas semua bentuk diskriminasi," ujar Ulil Abshar.

Ulil mengatakan bahwa dirinya merasa heran pada sejumlah aktivis yang membela kaum minoritas di Indonesia, hal itu disebut Ulil sebagai hal yang aneh.

"Karena itu, saya amat heran pada sejumlah aktivis yg membela kaum minoritas di Indonesia, tetapi apologetik, membela Israel. Aneh," kata Ulil Abshar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Ulil Abshar Abdalla.
Cuitan Ulil Abshar Abdalla.

Diketahui, gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai pada Jumat, 21 Mei 2021, pukul 2.00 waktu setempat, yakni telah ditentukan oleh mediator Mesir.

Roket Palestina masih berlanjut dan Israel meluncurkan setidaknya satu serangan udara sebelum pukul 2.00 waktu setempat, sebelum dilakukannya gencatan senjata.

Pihak Israel maupun Hamas mengaku siap membalas pelanggaran gencatan senjata apa pun oleh pihak lawan.

Baca Juga: Soal Kebocoran Data BPJS Kesehatan, Muhadjir Effendy Sebut Belum Tentu Data Sesungguhnya

Kairo menegaskan bahwa pihaknya akan mengutus setidaknya dua delegasi guna memantau gencatan senjata antar dua negara tersebut.

Hamas, sebagai kelompok yang menguasai Jalur Gaza, tampak merencanakan perayaan publik atas apa yang disebutnya sebagai kemenangan atas konflik dengan Israel tersebut.

"Bagus bahwa konflik akan berakhir, namun sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, insinyur berusia 30 tahun, di Tel Aviv.

Usai gencatan senjata, beberapa jam kemudian tentara Israel kembali bentrok dengan warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsha.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @ulil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah