“Kalau kemudian PDIP tidak secara cerdas dalam dalam memainkan strateginya ini maka dia akan menjadi blunder buat PDIP, karena bisa jadi dengan perlakuan PDIP ini menyebabkan Ganjar akan membuka ruang kepada partai-partai lain yang bisa mendekat kepada Ganjar,” ucap dia.
Jadi, menurut Najib, pesan itu sebenarnya yang ingin diperlihatkan PDIP kepada publik agar Ganjar Pranowo tidak menjadi figur yang cukup kuat.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kuku Anda Dapat Ungkap Kepribadian Sebenarnya
“Saya pikir itu sebuah strategi yang dijalankan oleh PDIP untuk menunjukkan bahwa Ganjar itu adalah kader PDIP dan sampai hari ini pun Ganjar itu harus mengikuti perintah partai,” kata Najib.
“Sehingga tidak terkesan bahwa ke depan Ganjar akan meninggalkan PDIP dan beralih ke partai yang lain,” ujarnya menambahkan.
Kalaupun persoalan apakah Ganjar Pranowo memang sengaja dikucilkan oleh PDIP, Najib mengatakan bahwa hal tersebut bukan menjadi pesan utama dari partai berlambang banteng tersebut.
“Tetapi pesan utama dari PDIP ingin menunjukkan kepada publik bahwa apapun adanya Ganjar masih sangat terikat dan masih sangat patuh dengan PDIP,” tuturnya.
Meski begitu, ia menilai bahwa Ganjar Pranowo saat ini sudah punya peluang untuk ‘menjual’ diri kepada partai lain.
Sehingga, menurutnya, tanpa dukungan PDIP pun Ganjar Pranowo sudah bisa bergeming dengan partai-partai politik yang lain.