Najib mengemukakan sebenarnya Ganjar Pranowo tidak ingin dikucilkan oleh PDIP, tapi pubik diperlihatkan apapun yang dicapai Ganjar Pranowo masih sangat tergantung dan taat kepada PDIP.
Sejatinya, Ganjar Pranowo sudah berpeluang menjajakan diri ke partai politik lain tanpa dukungan PDIP. Jadi, Ganjar bisa bergeming dari PDIP dengan partai politik lain.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kuku Anda Dapat Ungkap Kepribadian Sebenarnya
Dengan demikian, Ganjar Pranowo tidak perlu khawatir dan takut ditinggalkan oleh PDIP. Hal ini lantaran dia sudah memiliki kekuatan figur yang bisa dijajakan kepada partai politik lain.
"Malahan bisa saja menguntungkan buat Ganjar, dengan kehadirannya bahwa dia sudah mulai ditinggalkan PDIP, sehingga pemilih-pemilih yang tidak senang dengan PDIP bisa saja kemudian beralih untuk mendukung Ganjar," tuturnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku selalu menghormati Ketua DPP PDIP. Keterlibatannya di media sosial (medsos) membuat tidak enak.
Baca Juga: Terduga Teroris Diamankan di Merauke, Diduga Akan Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri
"Saya mengikuti di medsos, sungguh-sungguh saya tidak enak, saya sangat hormat dengan mbak Puan, sangat-sangat hormat," ucapnya.
Apalagi, Puan Maharani dianggap sebagai sosok yang sangat berjasa bagi dirinya. Dia mengakui bisa mengajukan diri sebagai calon gubernur Jawa Tengah pada 2013 berkat Puan lantaran elektabilitasnya rendah.
"Mbak Puanlah sebenarnya komandan tempur, saya juga tidak punya modal saat itu, maka partai (PDI Perjuangan, red) yang bergerak sehingga saya menang. Saya tidak pernah lupa itu," tuturnya. ***