PR DEPOK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluhkan peringatan dini cuaca yang diberikannya tidak menarik bagi masyarakat seperti dampak Siklon Tropis Seroja pada beberapa waktu lalu.
"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik, tapi kemudian kalah dengan trending-nya yang lain, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Senin, 31 Mei 2021.
Walaupun demikian, BMKG tetap mengeluarkan peringatan dini tentang potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi di Indonesia pada Senin, 31 Mei 2021.
Baca Juga: Kemenpan RB Sebut Informasi mengenai Pengumuman dan Pendaftaran CPNS 2021 Menunggu Persiapan Selesai
Hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi di sejumlah provinsi seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Kemudian, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Papua, Papua Barat, Riau. Lalu di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Selatan.
Potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat terjadi di DKI Jakarta yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan pada siang dan sore hari.
Hal yang sama terjadi di Jawa Barat, tapi ini berlangsung dari siang atau sore hari sampai malam hari seperti Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi.
Berikutnya, Karawang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Indramayu, dan Sumedang.
Sebelumnya, BMKG mempeingatkan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang di sejumla wilayah yaitu Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, dan Kalimantan Barat.
Kemudian, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Untuk hujan saja terjadi di Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Maluku Utara. Bibit 99W terpantau di Samudera Pasifik timur Filipina dengan kecenderungan intensitas persisten.
Hal itu berdampak pada pembentukan daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di perairan timur Filipina dan di Papua Barat.
Begitu pula daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Sulawesi, perairan ttara Halmahera dan Filipina bagian selatan. Kondisi itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi tersebut.
BMKG memperingatkan beberapa wilayah yang masuk dalam kategori waspada risiko banjir dan atau bandang akibat cuaca seperti Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Potensi banjir dengan kategori waspada diperingatkan terjadi di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.***