Setuju PDIP Disebut Lakukan Korupsi Paling Jahat, Yan: Bantuan Rakyat Miskin dan Kaum Disabilitas Dikorupsi

- 31 Mei 2021, 20:36 WIB
Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap.
Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap. /Instagram @yanharahap

PR DEPOK - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap, mengomentari pernyataan Ubedilah Badrun yang mengatakan bahwa PDIP tidak layak disebut sebagai partai ideologis.

Dalam keterangannya, Yan Harahap lantas menyinggung soal bantuan sosial atau bansos yang harusnya diperuntukkan bagi rakyat miskin, tapi malah dikorupsi.

"Bantuan yang seharusnya menjadi hak rakyat miskin dan kaum disabilitas dikorupsi," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap.

Baca Juga: Ramalan Cinta 6 Zodiak Besok, Selasa 1 Juni 2021: Virgo Berapi-api hingga Scorpio Diminta Perbaiki Komunikasi

Menurut politisi Partai Demokrat itu, wajar jika PDIP lantas dinilai telah melakukan korupsi yang paling jahat dalam sejarah Indonesia.

"Wajar PDIP dinilai melakukan korupsi paling jahat dalam sejarah Indonesia," tutur Yan Harahap menambahkan.

Cuitan Yan Harahap.
Cuitan Yan Harahap. Tangkap layar Twitter @YanHarahap

Pernyataannya ini merupakan respons atas keterangan yang disampaikan oleh pengamat sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun.

Baca Juga: Introgasi Rizky Billar Soal Hubungannya dengan Lesti Kejora, Soimah: Nggak Malu Pacaran Sama Penyanyi Dangdut?

Sebelumnya, Ubedilah Badrun mengatakan bahwa PDIP tidak layak disebut sebagai prtai yang ideologis.

Menurutnya, partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri itu telah melakukan korupsi paling jahat di sepanjang sejarah Indonesia.

Pasalnya, kata Ubedilah Badrun, partai berlogo kepala banteng itu mengkorupsi dana bansos yang diperuntukkan bagi rakyat miskin yang kesulitan.

Baca Juga: Kapal Tiongkok Jadikan WNI Buruh Kerja Paksa, Said Didu: Sementara Pejabat Kita Beri Karpet Merah ke TKA China

Pernyataannya ini merupakan bantahan atas klaim Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa koalisi PDIP harus dengan basis ideologi.

Sementara Ubedilah Badrun menganggap bahwa PDIP tidak layak diklaim sebagai partai ideologis dan membangun koalisi Pilpres 2024 dengan basis ideologis.

Apalagi, katanya, menyebut koalisi lain tidak ideologis, seperti yang disebut Hasto Kristiyanto terhadap Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga: Saksi Ungkap 2 Perusahaan Rekanan Penyedia Bansos Covid-19 Pilihan Eks Mensos Juliari Batubara

Untuk diketahui, Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan bahwa PDIP akan sulit untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS.

Pasalnya, Hasto Kristiyanto menilai bahwa koalisi harus berbasis ideologi, sedangkan Partai Demokrat dan PKS dianggap berbeda basis dengan partai berlogo kepala banteng itu.

Menurut Hasto, PDIP dan PKS memiliki basis ideologi yang berbeda, sehingga sulit untuk berkoalisi.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Cinta Laura Promosikan Desa Wisata Cibuntu dengan Penyebaran Konten Kreatif

Sementara itu, Partai Demokrat sendiri dinilai Hasto sebagai partai elektoral sehingga DNA partai tersebut berbeda dengan PDIP.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x