Terungkap, 10 Teroris yang Ditangkap di Papua Terlibat ISIS dan Bom Bunuh Diri di Makassar

- 1 Juni 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Polri.
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Polri. /Divisi Humas Polri

PR DEPOK – 10 orang teroris yang ditangkap di Merauke, Papua ternyata punya keterlibatan dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Bahkan, 10 orang teroris itu telah melakukan sumpah setia atau baiat ke ISIS.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebutkan 10 teroris yang ditangkap di Papua pernah terlibat latihan fisik bersama ISIS.

Baca Juga: Saksi Beberkan Pendistribusian Kuota Bansos Covid-19 ke Anggota DPR dan Pejabat di Kemensos

"Jadi, 10 orang (teroris) itu sebagai kelompok Ansharut Daulah yang ada kaitannya dengan ISIS. Mereka juga mengikuti latihan fisik (i'dad) di sana menggunakan senjata," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, pada Senin 1 Juni 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Pengamanan teroris di Papua dilakukan 2 kali, pertama pada Jumat 28 Mei 2021 Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polrim mengamankan 9 orang.

Selanjutnya, pada Minggu 30 Mei 2021 Densus 88 mengamankan 1 orang lainnya.

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Selasa 1 Juni 2021, Segera Klaim dan Gunakan Sekarang Juga!

Adapun 10 teroris ISIS yang diamankan berinisial AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP dan IK. 2 di antaranya berstatus sebagai suami istri yakni AP dan IK (perempuan).

Menurut Argo, 10 teroris itu diketahui berasal dari Jawa dan dari Sulawesi, yang sudah tinggal lama di Merauke.

Penangkapan mereka, menyusul penangkapan terduga teroris di Sulawesi Selatan.

Kesepuluh orang yang diamankan masuk dalam jaringan Anshar Daulah dan tersangkut dalam kasus bom bunuh diri awal Januari lalu di Makassar.

Baca Juga: 5 Alasan N’Golo Kante Mampu Raih Ballon d’Or Tahun Ini, Man of The Match di Semifinal dan Final Liga Champions

Dalam penangkapan ini petugas menemukan beberapa barang bukti untuk segera didalami.

"Ada beberapa barang bukti yang ditemukan di sana seperti senapan angin, senjata tajam, dan juga ada peralatan panah," kata Argo.

Selain itu, ada beberapa cairan dan peralatan serta bahan kimia lainnya, yang masih dalam pendalaman mencari tahu isi kandungannya.

"Kemudian juga ada dari 10 orang ini tergabung dalam kelompok menggunakan grup WhatsApp atau Telegram yang isinya mengandung unsur radikal," kata Argo.

Baca Juga: 5 Penyerang yang Mampu Tampil Mengejutkan di Euro 2020, Mulai dari Ante Rebic hingga Gerard Moreno

Menurut Arga, kelompok JAD Merauke diketahui merencanakan aksi teror di Gereja Merauke, Polres Merauke dan Satlantas Merauke.

"Sasarannya itu melakukan aksi teror ada di Polres, ada di gereja dan ada di Satlantas Polres," ujarnya.

Hingga kini, penyidik Densus 88 Anti Teror Polri saat ini sedang intensif memeriksa pada terduga.

Baca Juga: Disinggung Warganet Soal Abdee yang Jadi Komisaris, Addie MS: Allah Izinkan Aku Jadi Musisi, Bukan Komisaris

"Tentunya memeriksa itu tidak sekaligus selesai, tentunya masih ada teknis dan taktik dari Densus biar mereka memberikan keterangan yang terus terang, keterangan apa yang mereka alami," kata Argo.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x