Dari hasil pemikirannya, Soekarno kemudian menciptakan ideologi yang dinamis sehingga mampu berkembang di Indonesia.
“Bung Karno genius mengumpulkannya sebagai rujukan yang tentu dinamis dan tidak keramat,” kata Andi Arief.
“Keaslian Indonesia adalah bersatu dalam berbagai perbedaan,” ujarnya menambahkan.
Seperti diketahui, nama Pancasila sendiri dikemukakan oleh Soekarno.
Ketika itu, Soekarno berpidato dalam rangkaian sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pidato Soekarno di sidang BPUPKI tersebut tepat di tanggal 1 Juni tahun 1945.
Dalam pidatonya, Soekarno mengemukakan lima konsep untuk dijadikan sebagai dasar negara Indonesia.
Lima konsep tersebut yakni, Kebangsaan, Internasionalisme,Permusyawaratan, Kesejahteraan, dan Ketuhanan.