"PDI Perjuangan adalah partai politik besar, sehingga apabila mengajak kami untuk berkoalisi, itu suatu kehormatan," ucapnya.
Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Jakarta Nyarwi Ahmad mengungkapkan PAN akan bertransformasi ebih moderat, usai ditinggalkan Amien Rais sebagai salah seorang pendiri partai.
"Analisis saya, sejumlah konsekuensi akan terjadi di PAN," ucapnya.
PAN akan bertransformasi menjadi partai politik berbasis ideologi keislaman yang lebih moderat dan memiliki warna nasionalisme kebangsaan yang lebih kental.
Baca Juga: Pakar Sebut Orang yang Merokok Sejak Dini Cenderung Alami Kesukaran untuk Berhenti
Parpol ini juga akan mereformulasikan posisi ideologi keislaman saja, tapi orientasi ideologi di luar tersebut.
PAN akan menjadi partai elektoral profesional (electoral professional party), sehingga ini tidak bergantung kepada bayang-bayang Amien Rais.
"Ini menjadi peluang sekaligus juga tantangan," tutur Ahmad.
Dengan demikian, PAN berpeluang merekrut beragam jenis sumber daya elite dan profesional dengan orientasi ideologi yang lebih terbuka. Mereka tidak hanya berbasis pada orientasi keislaman terutama Muhammadiyah.
Namun, PAN menghadapi tantangan elektabilitas parpol ini hanya sekitar 2%. Angka ini lebih rendah dibandingkan partai-partai yang berbasis pemilih Islam lainnya di DPR seperti PPP sebesar 3%, PKS sebesar 4,8%, dan PKB sebesar 6,4%. ***