PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief, turut mengomentari pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang mengatakan bahwa penceramah agama akan mendapatkan pembinaan Wawasan Kebangsaan.
Dalam keterangannya, ia kembali menyinggung soal sejumlah pegawai KPK yang juga 'gugur' lantaran menjalani Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK.
Ali Syarief lantas menilai bahwa saat ini adalah giliran dai dan ulama kondang seperti Ustaz Abdul Somad atau UAS hingga Ustaz Adi Hidayat atau UAH yang akan tumbang dengan Wawasan Kebangsaan tersebut.
Baca Juga: Alvin Faiz Akui Hancur dan Depresi Setelah Dituding Berzina: Yusuf Akan Tumbuh Benci Melihat Ayahnya
"Setelah Jagoan2 KPK jatuh berguguran, kini giliran para Da'i kondang seperti UAS, UAH,dll, bakal tumbang pula bila dites yg sama, yaitu dg 'Tes Wawasan Kebangsaan'," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @alisyarief.
Akademisi Cross Culture Institute itu pun membayangkan akan muncul pertanyaan yang mempertanyakan jumlah Pancasila.
"Kebayang nggak ada pertanyaan begini? Pancasila ada berapa?" kata Ali Syarief menambahkan.
Sebelumnya, Menteri Agama Gus Yaqut memang menyampaikan bahwa para penceramah agama akan diberikan bimbingan Wawasan Kebangsaan.
Ia menuturkan, para dai dan ulama nantinya akan diberikan bimbingan dengan menggaet ormas Islam dan lembaga dakwah.
Menurutnya, bimbingan Wawasan Kebangsaan ini dimaksudkan untuk penguatan moderasi beragama melalui dai dan ulama.
"Salah satunya dengan melakukan bimbingan kepada para dai dengan menggandeng peran ormas Islam dan lembaga dakwah," ujar Gus Yaqut dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI pada Senin, 31 Mei 2021 kemarin, seperti dikutip dari kanal YouTube DPR RI.
Menag memaparkan bahwa tujuan dari bimbingn wawasan kebangsaan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para dai dan ulama dala menerangkan isu-isu aktual melalui dakwah.
Dakwah yang disampaikan oleh para dai dan ulama ini pun akan menitikberatkan pada wawasan kebangsaan.
"Pelaksanaan bimbingan teknis kepada para dai juga sejalan dengan upaya penguatan moderasi beragama yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024," ujar Gus Yaqut menjelaskan.
Selain itu, ia pun berharap agar nantinya para penceramah agama ini akan semakin bertambah wawasan tentang kebangsaannya setelah mendapatkan pembinaan atau bimbingan.
"Diharapkan para dai yang sudah terbina akan bertambah wawasan serta kompetensi keilmuan-nya dan memiliki integritas kebangsaan yang tinggi, untuk mensyiarkan dakwah langsung pada masyarakat," ujar Menag.***