Network
PR DEPOK - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menanggapi kebijakan pemerintah di saat melonjaknya kasus positif Covid-19.
Berbagai pihak mendesak pemerintah agar melakukan lockdown, karena dirasa Covid-19 di Indonesia saat ini dalam kondisi darurat.
Akan tetapi, pemerintah kini tetap menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro meski laju penyebaran Covid-19 sangat tinggi.
Adapun kebijakan pemerintah ini ditanggapi oleh Mardani Ali Sera melalui akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera, pada Jumat, 25 Juni 2021.
Baca Juga: Viral Pasien Covid-19 di RSUD Kota Bekasi Membludak, Dirawat di Pelataran dan Terbaring di Mobil Bak
Menurutnya, penebalan PPKM mikro yang dijalankan pemerintah saat ini tak jauh berbeda dengan PPKM mikro sebelumnya.
Mardani Ali menegaskan bahwa pengawasan yang pemerintah lakukan saat ini juga masih sangat longgar.
"Penebalan PPKM Mikro yg pemerintah putuskan tidak jauh berbeda dgn PPKM Mikro sblmnya. Pengawasan yg pemerintah lakukan pun masih amat longgar," ujar Mardani Ali Sera.
Lalu, ia mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 telah melonjak saat libur panjang dan mestinya sudah bisa belajar dan berbenah untuk mengantisipasinya.
"Kasus baru Covid-19 telah melonjak pada empat momen libur panjang. Mestinya kita sudah bisa belajar dan berbenah utk mengantisipasinya," kata Mardani Ali Sera, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Sebelumnya, Mardani juga telah mengatakan bahwa pengendalian penularan Covid-19 masih jauh dari harapan.
Menurutnya, pemerintah perlu melakukan evaluasi, dan perlu kebijakan ekstrem, agar bisa melakukan lockdown secara nasional.
"Pengendalian penularan Covid-19 msh jauh dari harapan. Pemerintah perlu evaluasi, apa tetap bisa aktivitas ekonomi maupun kesehatan berjalan beriringan? Perlu kebijakan ekstrem, bisa lockdown secara nasional/mengunci wilayah per pulau secara berkala," kata Mardani Ali Sera.
Diketahui, kondisi kasus positif Covid-19 saat ini di Indonesia terus melonjak naik. Keadaan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet juga dinyatakan hampir penuh.
Berbagai pihak melihat kondisi Covid-19 saat ini sudah darurat, sehingga mendesak pemerintah untuk melakukan lockdown.***
